NOVA.id - 12 Jam tertimbun longsor ternyata sempat membuat Mutmainnah (24) menyerah dan kehabisan semangat.
Namun, siapa sangka jika dirinya justru mendapatkan semangat dari sang sahabat, Putri, rekan kerja yang sama-sama tertimbun longsor dan meninggal saat dilarikan ke Rumah Sakit.
Meski saat itu, tim evakuasi sudah berusaha semaksimal mungkin.
Baca juga: Sempat Kirim Pesan WhatsApp Kepada Ayahnya, Begini Isi Pesan Mutmainnah
Faktanya, kedua korban longsor underpass di Jalan Perimeter, Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (5/2) lalu itu baru bisa diselamatkan setelah tim Basarnas mengevakuasi Putri dan Ina selama 12 jam lamanya.
Saat dijumpai NOVA.id beberapa waktu lalu, Inna yang didampingi sang ayahanda, Syamsudin (55) terlihat masih terbaring lemas di atas tempat tidur dan masih dalam proses pemulihan di RS Siloam Karawaci, Banten.
Baca juga: Cerita Korban Longsor Bandara Soetta, Inna: Kami Sudah Lihat Ada Retakan Sebelum Melintas
Semari memandang kedua mata putrinya yang nyaris tewas itu, pria yang sudah dipenuhi uban pada rambutnya itu menceritakan kisah pilunya saat melihat perjuangan sang putri melawan maut diantara longsor dan badan mobil yang menjepit tubuhnya selama berjam-jam.
“Bagian atas mobil dilubangi untuk memberikan selang oksigen untuk Inna dan Putri. Saat saya mendekat dan menanyakan keadaan mereka ke Basarnas, ternyata Putri dan Inna masih hidup. Saya bersyukur, meski keadaannya masih sulit terevakuasi. Ternyata mereka masih bisa berkomunikasi dan terkadang regu penyelamat memberikan air ke dalam mobil, supaya anakku tak dehidrasi di dalam,” tambah Syamsudin.
Baca juga: Berjuta Kebaikan dalam Segelas Susu Gurih Tanpa Garam yang Wajib Kita Tahu
Saat proses evakuasi, Inna dan Putri sebisa mungkin untuk tidak tertidur dan terus berkomunikasi dengan tim Basarnas.
Sementara itu, Inna mengaku bahwa kondisi temannya Putri saat itu tengah berpuasa dan dalam keadaan lemas.