Sempat Pasrah, Tak Disangka Mutmainnah Justru Dapat Semangat dari Orang Ini Saat Tertimbun Longsor

By Amanda Hanaria, Selasa, 20 Februari 2018 | 11:05 WIB
Inna saat berada di Rumah Sakit Siloam, Karawaci dengan didampingi ayahnya, Syamsudin dan adiknya. (Amanda Hanaria)

NOVA.id - 12 Jam tertimbun longsor ternyata sempat membuat Mutmainnah (24) menyerah dan kehabisan semangat.

Namun, siapa sangka jika dirinya justru mendapatkan semangat dari sang sahabat, Putri, rekan kerja yang sama-sama tertimbun longsor dan meninggal saat dilarikan ke Rumah Sakit.

Meski saat itu, tim evakuasi sudah berusaha semaksimal mungkin.

Baca juga: Sempat Kirim Pesan WhatsApp Kepada Ayahnya, Begini Isi Pesan Mutmainnah

Faktanya, kedua korban longsor underpass di Jalan Perimeter, Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (5/2) lalu itu baru bisa diselamatkan setelah tim Basarnas mengevakuasi Putri dan Ina selama 12 jam lamanya.

Saat dijumpai NOVA.id beberapa waktu lalu, Inna yang didampingi sang ayahanda, Syamsudin (55) terlihat masih terbaring lemas di atas tempat tidur dan masih dalam proses pemulihan di RS Siloam Karawaci, Banten.

Baca juga: Cerita Korban Longsor Bandara Soetta, Inna: Kami Sudah Lihat Ada Retakan Sebelum Melintas

Semari memandang kedua mata putrinya yang nyaris tewas itu, pria yang sudah dipenuhi uban pada rambutnya itu menceritakan kisah pilunya saat melihat perjuangan sang putri melawan maut diantara longsor dan badan mobil yang menjepit tubuhnya selama berjam-jam.

“Bagian atas mobil dilubangi untuk memberikan selang oksigen untuk Inna dan Putri. Saat saya mendekat dan menanyakan keadaan mereka ke Basarnas, ternyata Putri dan Inna masih hidup. Saya bersyukur, meski keadaannya masih sulit terevakuasi. Ternyata mereka masih bisa berkomunikasi dan terkadang regu penyelamat memberikan air ke dalam mobil, supaya anakku tak dehidrasi di dalam,” tambah Syamsudin.

Baca juga: Berjuta Kebaikan dalam Segelas Susu Gurih Tanpa Garam yang Wajib Kita Tahu

Saat proses evakuasi, Inna dan Putri sebisa mungkin untuk tidak tertidur dan terus berkomunikasi dengan tim Basarnas.

Sementara itu, Inna mengaku bahwa kondisi temannya Putri saat itu tengah berpuasa dan dalam keadaan lemas.

Ia pun membantu temannya dengan cara melepaskan sabuk pengaman yang masih melekat di badan putri. Sedangkan kondisi Inna sendiri terhimpit badan mobil yang terdorong longsor.

Baca juga: Tak Perlu Was-Was Memulai Bisnis Bakery Asal Ada Tepung Premix, Ini Alasannya

Menurut cerita Inna kepada Syamsudin, mereka tak henti-hentinya berdoa agar diberi keselamatan.

Diceritakan Inna kepada ayahnya, selama di dalam mobil dirinya banyak diberi support oleh Putri.

Inna pun sempat pasrah dengan keadaannya saat itu. Tapi sekali lagi, Putri menyemangatinya. Menyakinkan kalau mereka berdua bisa selamat.

Sambil berurai air mata dan dirundung rasa takut dan panik, mereka kembali berdoa bersama meminta agar proses evakuasi bisa berjalan lancar.

Baca juga: Tepis Tudingan Warganet dan Bongkar Sistem Penjurian di Indonesian Idol, Maia Estianty: Popularitas Mengalahkan Kualitas

Hingga akhirnya keduanya berhasil di evakuasi, namun Inna dan Putri sendiri dilarikan ke rumah sakit yang berbeda.

Saat itu, Inna pun mengaku panik dan terus menanyakan kabar soal kondisi sahabatnya itu.

Sayang, Inna pun harus kehilangan sahabat yang dikenalnya di tempat kerja untuk selama-lamanya.

Baca juga: Belanja Produk Ritel Kekinian Hanya di Easy Shopping, Mudah dan Terpercaya!

Bahkan, karena kondisinya yang masih tak memungkinkan, Inna juga tak bisa ikut mengantarkan jenazah sahabatnya itu ke peristirahatan terakhirnya.

Meski harus melewati duka yang mendalam, Inna dan keluarga tetap bersyukur masih diberikan keselamatan. (*)