Jangan Bingung Lagi, Inilah Tekanan Darah Normal Menurut Kata Dokter Ahli

By Dionysia Mayang Rintani, Jumat, 9 Maret 2018 | 05:30 WIB
Tekanan darah tinggi (istock) (Dionysia Mayang)

NOVA.id – Pola hidup sehat harus kita terapkan untuk menghindari beragam gangguan kesehatan.

Salah satu gangguan kesehatan yang kerap menyerang dan tak kita sadari adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah pada dinding arteri atau pembuluh darah bersih meningkat.

(Baca juga: Dengan Samsung Galaxy J Series, Jangan Pernah Bosan Lagi Sambil Menunggu di Mobil)

Tekanan darah tinggi juga sering disebut sebagai silent killer karena jarang memiliki gejala yang jelas.

“Hipertensi sering disebut sebagai pembunuh senyap karena bisa menyebabkan kematian tanpa gejala yang jelas,” jelas Dr. Siska Suridanda Danny, SpJp., FIHA, spesialis kardiovaskular dari Yayasan Jantung Indonesia.

Menurut Dr. Siska, tekanan darah yang ideal adalah 120/80 mmHg.

(Baca juga: Wajib Disimak, Minum Ayamnya Punya Manfaat Bagi Kita Sekeluarga)

“Angka 120 adalah tekanan darah sistolik atau jantung dalam denyut kontraksi. Angka 80 adalah tekanan darah diastolik di mana jantung sedang relaksasi,” jelasnya.

Kedua angka tersebut adalah tekanan pembuluh darah antara dua denyut jantung.

Angka normal hipertensi memang mengalami pergeseran, seiring dengan perkembangan zaman yang juga berimbas pada berubahnya pola hidup manusia.

(Baca juga: Manfaatkan Buah Nanas Terbengkalai, Ade Patas Sukses Bikin Bisnisnya Menggurita)

Dr. Siska menjelaskan, pada tahun 1970-an tekanan darah yang dianggap tinggi dan tergolong sebagai hipertensi adalah 160/95mmHg.

Kemudian, di tahun 1980-an menurun menjadi 140/90mmHg yang berarti risiko kematian akibat kardiovaskular dan komplikasinya jauh melebihi orang yang memiliki tekanan darah 120/80mmHg.

“Dahulu, tak ada obat untuk tekanan darah. Obatnya hanya melalui surgical, mematikan tekanan darah dengan bedah untuk menekan refleks pasien jika mengalami tekanan,” jelas Dr. Siska.

(Baca juga: Tak Hanya Modal Cantik, Perempuan Juga Harus Punya Ini, Berikut Kata Sasongko Widjanarko)

Seiring berjalannya waktu, teknologi yang mulai berkembang pada 1990-an membuat tekanan darah bisa terukur dengan bantuan alat.

Alat tersebut menggunakan metode invasif yaitu dengan menusukkan alat ke pembuluh darah dan lalu diukur. (*)