NOVA.id - Jenazah bayi warga Desa Waro, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat ( NTB), terpaksa diangkut menggunakan motor karena keluarga pasien tak memiliki biaya untuk membayar ambulans.
Bayi perempuan ini meninggal dunia setelah beberapa hari menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima.
Namun saat hendak dibawa pulang, pihak rumah sakit tidak menyediakan ambulans gratis untuk mengantar jenazah tersebut.
Baca juga: Tampil Bersama Deddy Corbuzier, Sarita Abdul Mukti Lebih Pilih Jadi Alay Daripada Maksiat
Kepala Desa Waro, M Ali, Kamis (15/03) mengatakan, keluarga membawa pulang jasad anaknya menggunakan sepeda motor lantaran tak punya biaya untuk membayar ambulans milik rumah sakit setempat.
“Bukan karena tidak bersedia mengantar, mobil ambulans ada, namun pihak rumah sakit meminta biaya agar bisa menggunakan jasa ambulans,” kata Ali.
Peristiwa itu terjadi Rabu (14/3) sekitar pukul17.00 Wita.
Saat itu, pihak keluarga mengendong jasad bayi keluar dari rumah sakit setelah dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Kemarahan Umi Kalsum Melihat Tubuh Ayu Ting Ting Dibanting Saat Syuting
Karena tak punya biaya untuk membayar mobil ambulans, bayi yang baru berumur lima hari itu terpaksa dibawa pulang menggunakan sepeda motor menuju kampung asalnya.
Jarak tepuh rumah skait dengan rumahnya sekitar 100 kilometer.
“Hal itu dilakukan karena tidak ada pilihan lain bagi keluarga korban. Karena tidak mampu, keluarga korban terpaksa pakai motor ojek untuk mengantar jasad anaknya,” ucap Ali.
Baca juga: Wajib Disimak, Minum Ayamnya Punya Manfaat Bagi Kita Sekeluarga
Ia mengaku, keluarga korban sangat kecewa atas kejadian itu karena tidak ada sedikitpun kebijakan yang diberikan pihak rumah sakit.
“Padahal, pihak keluarga sudah mengajukan surat keterangan tidak mampu, namun pihak rumah sakit menolak. Mereka ngotot meminta biaya ambulans baru jenazah bisa diantar,” tuturnya.
Ironisnya, jasad bayi juga sempat ditahan karena keluarga belum melunasi biaya rumah sakit.
Bayi malang itu ditahan lantaran kedua orangtua tidak mampu membayar biaya persalinan dan perawatan putrinya.
“Ya, benar. Jenazah sempat ditahan saat mau dibawa pulang,” ujar Ali. (*)
Syarifudin/Kompas.com