Lalu, kondisi pasien akan terus dimonitor selama beberapa jam untuk memastikan pulih sepenuhnya dari obat bius dan mendeteksi komplikasi.
Komplikasi yang mungkin muncul adalah perdarahan hebat, mengantuk, mual, dan muntah.
Umumnya, pasien dapat langsung pulang setelah prosedur dan bisa kembali beraktivitas dalam 2 hari.
(Baca juga: Bergaya Gimbal, Penampilan Rina Nose Banjir Pujian Warganet)
Meski demikian, tak sedikit pasien yang mengalami perdarahan vagina selama kurang lebih 1 hingga 2 minggu sehingga disarankan untuk menggunakan pembalut.
Kuret relatif aman dilakukan, namun ada beberapa risiko yang mungkin terjadi seperti perdarahan parah, infeksi dalam rahim, serta luka dan kerusakan dalam rahim.
Luka dan kerusakan dalam rahim ini juga disebut sindrom Asherman, yang dapat mnenyebabkan keguguran di masa mendatang, nyeri haid atau bahkan berhenti haid, atau kemandulan.
(Baca juga: Dinding Bocor Bikin Rumah Lembap! Hindari dengan Melakukan 5 Cara Ini)
Selain itu, ada komplikasi tertentu yang mungkin muncul walau sangat jarang terjadi, seperti lubang pada usus, kerusakan leher rahim, serta terbentuknya jaringan parut di dinding rahim.
Sebaiknya, bila muncul perdarahan parah hingga membuat kita harus berganti pembalut setiap jam setelah melakukan prosedur kuret, sebaiknya konsultasi pada dokter.
Apalagi bila kita mengalami kondisi lain seperti demam, nyeri semakin berat, keluarnya cairan beraroma tak sedap dari vagina, serta kram perut selama lebih dari dua hari. (*)