Jangan Pernah Bonceng Anak di Jok Depan Motor, Lihat yang Terjadi Bisa Fatal!

By Healza Kurnia, Kamis, 22 Maret 2018 | 13:27 WIB
Hati-Hati membonceng anak di jok motor depan sangat berbahaya bagi keselamatan berkendara (Healza Kurnia Hendiastutjik)

NOVA.id - Satu motor sudah selayaknya berisi dua penumpang, yakni satu pengendara dan satu penumpang.

Seorang penumpang biasanya digonceng dan duduk di belakang si pengendara.

Akan tetapi, kejadian kali ini mungkin bisa menjadi pembelajaran bersama.

Dilansir dari Kompas.com, sebuah video mengenai bahayanya membonceng anak di jok depan sepeda motor tengah viral di media sosial.

Baca juga: Syamsul Fuad Gugat Hak Cipta Film Benyamin Biang Kerok

Dalam video yang diunggah oleh akun instagram @roda2blog terlihat seorang anak yang baru saja dibonceng di jok depan motor matik.

Saat akan diturunkan dari atas motor, anak itu secara tidak sengaja memegang gas.

Motor akhirnya meluncur dan menabrak sebuah minimarket.

Dari rekaman kamera CCTV yang ada di lokasi, si anak dan pengendara tidak terlihat mengalami cedera serius.

Baca juga: Indadari Nikah Lagi, Caisar Tak Mau Tahu

Keduanya langsung mendapat pertolongan dari warga sekitar. 

Pihak kepolisian dan pakar keselamatan berlalu lintas sudah kerap kali mengimbau agar pengendara motor tidak membonceng anak di jok depan.

Sebab, tindakan ini dinilai berbahaya.

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menyatakan, apa pun jenis transmisi motor, menempatkan anak kecil di jok depan sangat tidak dibenarkan dalam aspek keselamatan berlalu lintas.

"Jangan melihat penyebab langsungnya. Dalam konteks kecelakaan ini, membawa anak kecil dan ditaruh di depan adalah bentuk kelalaian fatal yang tidak dapat ditoleransi baik pada norma safety maupun legal hukum," kata Jusri kepada Kompas.com, Kamis (22/3).

Baca juga: Tak Kuat Di-Bully, Rina Nose Pilih Lakukan Hal Ini pada Warganet yang Hobi Nyinyir di Akunnya

Jika membonceng anak kecil, pengendara disarankan untuk menempatkannya di jok belakang.

Namun dengan catatan, kaki si anak sudah dapat menyentuh pijakan kaki dengan optimal.

"Kalau kedua kakinya belum dapat menyetuh pijakan kaki dengan optimal, maka tidak direkomendasikan. Sebab, si anak akan rentan keseimbangannya dan ini membahayakan," ujar Jusri.(*) Alsadad Rudi / Kompas.com