Lemak di Perut Susah Dihilangkan Walau Sudah Diet? Bisa Jadi 4 Alasan Ini Penyebabnya

By Dok Grid, Jumat, 23 Maret 2018 | 09:30 WIB
5 Cara Sukses Diet Saat Puasa, Dijamin Langsing! (Dionysia Mayang)

NOVA.id – Sebal dengan lemak di bagian perut yang membandel dan susah dihilangkan? 

Lemak di bagian perut memang lebih sukar dibakar, bahkan setelah kita berolahraga dan mengatur pola makan.

Bukan cuma tak sedap dipandang, lemak perut sejatinya juga berbahaya.

Banyak pakar kesehatan yang mengatakan bahwa lingkar perut yang besar lebih berbahaya bagi tubuh dibanding berat badan yang kelebihan.

Jadi, upaya untuk mengecilkan lingkar perut memang penting dilanjutkan.

Agar strategi itu berhasil, ketahui apa saja penyebab lemak perut sulit dihilangkan.

Selalu stres

Stres terkait erat dengan hormon adrenalin yang akan meningkatkan kemampuan tubuh menyimpan ekstra kalori di sekitar perut.

"Jika berusaha menurunkan berat badan dengan mengurangi kalori, lemak di bagian tubuh lain yang akan mulai berkurang sebelum di bagian perut," kata Georgie Fear, ahli gizi dan penulis buku Lean Habits for Lifelong Weight Loss.

Penelitian juga mendukung pendapat tersebut.

Perempuan yang indeks massa tubuhnya normal tapi stres, cenderung memiliki lemak perut lebih banyak.

Hanya fokus pada latihan otot perut

Melakukan latihan otot hanya pada satu bagian tubuh saja tidak akan efektif.

"Latihan otot perut memang akan menguatkan bagian batang tubuh, tetapi tidak akan mengurangi jumlah lemak di bagian perut," kata Albert Matheny, pelatih kebugaran dan ahli gizi.

Dengan kata lain, meski kita sudah rutin sit-up, plank, atau crunches, kalori yang terbakar tidak akan banyak.

Mulailah fokus pada gerakan-gerakan untuk otot di seluruh tubuh.

Semakin banyak massa otot yang dilatih, makin banyak kalori yang dibakar dan makin besar peluangnya lemak perut terkikis.

Konsumsi makanan yang diproses

Jika sering mengonsumsi gula yang ditemukan pada berbagai jenis makanan yang diproses, kemungkinan besar lemak perut kita juga banyak.

Ini karena tubuh memetabolisme gula fruktosa secara berbeda dibanding gula lainnya.

Buah memang mengandung fruktosa, tetapi mengurangi konsumsi buah bukan solusinya.

Justru kita perlu mengurangi makanan kemasan yang mengandung gula, termasuk soda, camilan kemasan, dan juga makanan yang dibekukan.

Mungkin bukan lemak

Kebanyakan perempuan mengeluhkan perut mereka buncit, meski sebenarnya penyebabnya bukan lemak.

Ada kondisi penyakit tertentu yang menyebabkan perut terus menerus kembung, misalnya sindrom iritasi usus, penyakit celiac, laktosa intoleran, dan gangguan pencernaan lainnya.

Untuk mengurangi kembung, konsumsi makanan tinggi serat secara rutin, misalnya buah, sayur, dan kacang-kacangan, untuk menyehatkan usus.

Hindari makanan yang mengandung gula dan alkohol karena dapat memicu gas di perut.(*)

(Lusia Kus Anna/Kompas.com)