Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie melalui akun Instagram-nya mengatakan, metode "cuci otak" oleh dokter Terawan telah mencegah maupun mengobati puluhan ribu orang dari penyakit stroke.
Baca juga: Goyangannya Disebut Kampungan oleh Nagita Slavina, Reaksi Ayu Ting Ting Justru Begini
"Saya sendiri termasuk yang merasakan manfaatnya, juga Pak Tri Sutrisno, SBY, AM Hendropriyono, dan banyak tokoh/pejabat, juga masyarakat luas. Mudah menemukan testimoni orang yang tertolong oleh dr Terawan," tulis Aburizal di akun Instagram-nya @aburizalbakrie.id.
Di sisi lain, terapi "cuci otak" dinilai belum melalui uji klinik dan belum terbukti secara ilmiah dapat mencegah atau mengobati stroke.
Dikutip dari Tribunnews.com, terapi cuci otak Dokter Terawan menggunakan obat heparin guna menghancurkan plak tersebut.
Heparin dimasukkan lewat kateter yang dipasang di pangkal paha menuju sumber kerusakan pembuluh darah penyebab stroke di otak.
Baca juga: Sebelum Tidur Jangan Lupa Minum Madu, Ini Dia 5 Khasiat dari Madu yang Sangat Baik Bagi Tubuh loh!
Meski MKEK IDI menganggap metode tersebut melanggar etik, banyak kalangan menilai terapi cuci otak Dokter Terawan merupakan trobosan.
Salah satunya adalah Bambang Kuncoro, Warga Jakarta yang sudah tiga kali terkena serangan stroke namun berhasil disembuhkan oleh dokter Terawan.
Dilansir dari Tribun-Video dari Wartakotalive, Bambang sempat berobat ke Singapura berhari-hari namun tidak mendatangkan hasil.
"Saya ini sudah tiga kali terkena stroke. Ke Singapura juga enggak sembuh-sembuh. Lha ketika berobat ke Mas Terawan hanya dua hari, kok sembuh sampai sekarang," kenang Bambang kepada Wartakotalive.com.
"Saya saksi hidup. Itu dokter Terawan adalah dokter yang tidak doyan duit. Sing penting pasien yang dia tangani sembuh," tambahnya.
Saat mendengar kabar IDI menonaktifkan keanggotan dr Terawan, Bambang Kuncoro mengaku kaget.
"Saya ini kan lagi dalam perjalanan menuju ke Bandung naik bus. Begitu membaca berita soal pemecatan dr Terawan, saya langsung nangis tersedu-sedu, sampai saya malu sama penumpang lainnya," ujarnya.
Gara-gara itu, Bambang langsung turun di Cibubur, menarik nafas dan menghentikan tangisnya. "Kenapa ya orang baik seperti dr Terawan harus dianiaya seperti itu. Kasihan dia," ungkapnya.(*)