NOVA.id - Dalam berbagai sektor pekerjaan, baik karyawan PNS, di kursi pemerintahan, hingga profesi sebagai sopir saat ini sudah banyak sekali para perempuan terlibat dalam posisi tersebut.
Tak hanya karena kesetaraan hak dan gender, melainkan saat ini perempuan dinilai memiliki talenta dan kemampuan yang mumpuni dalam bertugas.
Setelah PT Trans Jakarta berhasil beroperasional dengan merekrut tenaga perempuan sebagai driver, ternyata hal tersebut diikuti pula oleh transportasi modern yang akan segera beroperasi di tahun 2019 nanti, MRT Jakarta.
Baca juga: Tak Disangka, 5 Kegiatan Rumah Tangga Ini Bakar Kalori Sama dengan Berolahraga!
Dilansir dari Kompas.com, Direktur PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan tenaga kerja perempuan untuk menjadi masinis.
"Kami cari masinis perempuan, memang tidak ada rencana, tetapi saya komitmen kalau ini bukan hanya sektor yang dikuasai laki-laki," kata William dalam acara forum jurnalis dan blogger di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Rabu (28/3).
Ia menambahkan, PT MRT Jakarta telah mengirim lima calon masinis itu ke Malaysia untuk mendapatkan pelatihan mengemudikan kereta.
Namun, William tidak menutup kemungkinan bakal menambah jumlah perempuan yang menjadi masinis di MRT Jakarta.
"Harus tambah kalau ada, kami cari keliling negeri dan bisa kami dapatkan di Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) dan STTD itu ada," ujarnya.
Meski perempuan, William tidak mengecilkan kemampuan mereka dalam mengemudikan kereta.
"Kalau wanita lebih baguslah bawa kereta daripada laki-laki. Lihat saja yang latihan di Kuala Lumpur, itu bagus-bagus karena mereka lebih teliti. Lima perempuan ini sudah pasti dan mereka enggak kalah," kata William.
Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 16 kereta yang didatangkan dari Jepang dan diproduksi oleh perusahaan kereta api asal Jepang, Nippon Sharyo telah tiba hari ini Rabu (4/4) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Rangkaian kereta yang telah tiba nantinya akan segera dikirim ke Depo MRT di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Proses pengiriman akan berlangsung hingga 8 April 2018 sejak pukul 22.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB untuk mengurangi dampak kepadatan lalu lintas yang ditimbulkan," kata Sekretaris Korporat PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatyllah.(*) Ridwan Aji Pitoko / Kompas.com