Salah Memilih Ulekan Bisa Berpengaruh pada Rasa dan Kesehatan, Ini Penjelasannya

By Amanda Hanaria, Senin, 9 April 2018 | 12:30 WIB
Tak Perlu Blender, Kita Bisa Bikin Sambal Halus yang Maknyus dengan Cobek, Begini Caranya (Amanda Hanaria)

NOVA.id - Bagi perempuan yang gemar memasak tentunya tak asing dengan benda yang satu ini, yakni ulekan atau cobek.

Apalagi jika Anda dan keluarga gemar menikmati hidangan makanan dengan dilengkapi sambal.

Namun, ada hal penting yang perlu Anda ketahui soal benda berbahan dasar batu ini.

Dilansir dari Kompas.com, Lisa Virgiano, Brand Director KAUM mengungkapkan bahwa kini sudah marak cobek yang terbuat dari bahan yang tak seharusnya.

Baca juga: Tak Kuat Menahan Emosi, Seorang Suami Tega Pukul Kepala Istrinya dengan Cobek, Miris!

"Penghasil cobek terbaik ada di Muntilan, Magelang. Biasanya cobek dibuat dari batu andesit," kata Brand Director Kaum, Lisa Virgiano di acara workshop membuat sambal restoran KAUM, Jakarta, Rabu (21/3).

1. Warna Menurut Lisa, cobek yang bermutu baik itu yang berwarna keabu-abuan seperti warna batu alami, bukan yang berwarna hitam.

Nah, jika Sahabat NOVA memiliki atau menemukan ulekan dengan warna kehitaman, sebaiknya Anda perlu menggantinya.

Selain warna, untuk menguji keaslian dari ulekan itu sendiri, ada baiknya kita menggesekkan ulekan tersebut ke benda keras dan lihatlah hasilnya.

Baca juga: Walau Tak Diulek, Sambal Tetap Terasa Lezat dan Pas Pedasnya dengan Cara Ini

"Kalau beli cobek, bisa coba digesek dulu pakai benda keras. Jika ada garis warna putih, berarti itu dicat," kata koki KAUM, Rachmad Hidayat. 

2. Dicat Sementara itu, menurut Rachmad, potensi masyarakat menggunakan ulekan yang dicat ternyata bisa berdampak buruk pada kesehatan orang yang menyantap makanan hasil dari ulekan tersebut.

"Untuk ulekan, pilih ulekan yang berat karena semakin berat, semakin bagus untuk mengulek," kata Rachmad. 

3. Berpori-pori Hal lain yang perlu kita ketahui soal ulekan adalah dari pori-porinya.

Ternyata, ulekan memiliki kerapatan pori-pori yang berbeda, meskipun ulekan tersebut terbuat dari bahan dasar yang sama. 

Baca juga: Tak Perlu Blender, Kita Bisa Bikin Sambal Halus yang Maknyus dengan Cobek, Begini Caranya

Besar atau tidaknya pori-pori pada ulekan ini pada akhirnya akan memengaruhi hasil ulekan kita, loh.

Lalu, bagaimana dengan ulekan berbahan dasar kayu?

Menurut Rachmad, sah-sah saja. Namun, tekstur ulekan berbahan dasar kayu agak licin sehingga kerap menyulitkan kita saat mengulek. (*)