Akibatnya, Mya harus memutar otak agar produksi dan kualitas rendang daun singkong olahannya tetap terjaga.
Akhirnya, Mya memutuskan untuk migrasi ke Sijunjung, karena bahan baku yang melimpah di Sijunjung jadi alasan utama.
(Baca juga: Ini 5 Alasan Mengapa Kulit Wajah Bisa Mengalami Kelebihan Minyak, Nomor 2 Perlu Dihindari)
Di daerah itu, daun singkong jurai untuk memasak rendang daun singkong mudah ditemukan.
"Kembali ke visi awal ingin menjadikan Cuk.bi sebagai oleh-oleh khas Sijunjung.
Kalau produksi di Bogor, tentu tagline oleh-oleh khas sijunjung nggak bisa digunakan," ungkap Rahmi.
Setelah masalah produksi bisa diatasi, usaha rumahan Cuk.bi mulai mendapatkan tempat di hati masyarakat.
Mya juga rajin ikut pelatihan pemasaran.
(Baca juga: Jangan Terlalu Cemas Jika Alami Perut Kembung, Cukup Konsumsi Makanan Enak Ini Ternyata Bisa Meredakannya loh!)
Kesempatan mengembangkan usaha juga didapati Mya saat ia menyodorkan proposal ke Kementerian Pertanian lewat Program Pedoman Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian pada 2016.
Dia berhasil masuk nominasi 10 besar dan mendapatkan suntikan dana sebesar Rp35 Juta.
“Dari situ usaha Mya terus berkembang dan packaging Cuk.bi jadi lebih menarik seperti saat ini,” ujar Rahmi.