Kebiasaan Makan Tengah Malam Bikin Tubuh Tak Sehat, Ini Cara Mudah Mengatasinya

By Winggi, Sabtu, 14 April 2018 | 15:00 WIB
Sindrom makan di tengah malam (Winggi)

NOVA.id- Pernahkah kita kembali makan setelah beberapa jam makan malam?

Jika kita melakukan hal ini secara sering berarti kita mengidap perilaku Night Eating Syndrome (NES).

Dan perlu diingat, hal ini bisa memicu dan disebut sebagai penyebab utama dari obesitas.

Sehingga kita perlu mengurangi bahkan mengusir sindrom ini.

(Baca juga: Sering Diabaikan, 4 Kebiasaan Buruk Ini Picu Sakit Leher, loh!)

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition melaporkan jika orang yang makan di malam hari mengonsums sebanyak 300 kalori ekstra per hari, dan ini menyebabkan berat badan meningkat sebanyak 6 kg, melansir Stylecraze.com.

Lalu apa sih yang menyebabkan orang terkena Night Eating Syndrome ini?

(Baca juga: Awas! Jangan Suka Menunda-nunda Waktu Makan, Ini Bahaya yang Mengintai Tubuh Kita)

Makan malam yang berlebihan ditandai dengan kembali makan setelahnya setiap hari, setelah bangun di tengah tidur, ngemil sambil menonton televisi di malam hari, atau makan hanya karena kita merasa bosan.

Penyebab sindrom ini adalah kondisi depresi, cemas, ketidakseimbangan hormon kenyang dan lapar, mengonsumsi sedikit kalori di siang hari, melewatkans arapan, dan kurang minum air.

(Baca juga: Agar Kaki Cantik dan Sehat, Begini Cara Tepat Merawatnya)

Agar kembali normal, kita bisa mengubah kebiasaan-kebiasaan ini menjadi lebih baik.

Untuk sedikit demi sedikit mengubahnya, berikut hal yang bisa kita lakukan.

(Baca juga: Pakai Vitamin Rambut, Mana yang Paling Kita Butuhkan, ya?)

1. Cari tahu pemicunya

Mulailah dengan mencari tahu penyebab mengapa kita meraih sekantong keripik di tengah malam atau kue yang tersisa saat makan malam.

Apakah ini benar-benar rasa lapar atau hanya keinginan semata.

Rasa lapar dan rasa keinginan memiliki perbedaan yang jelas.

Jika rasa lapar merupakan rasa lapar yang menjalar, sementara keinginan merupakan dorongan untuk makan sesuatu dengan segera.

Dengan begitu kita perlu mempertahankan secara seksama.

Jika kita mengalami hari yang buruk, stres karena pekerjaan, dan lainnya bisa memicu keinginan untuk makan terlalu cepat.

Cara terbaiknya untuk mengatasi hal ini, sebaiknya catat apa, mengapa, dan kapan kita makan.

Ini akan membantu kita sampai pada kesimpulan yang rasional daripada hanya akan menebak-nebak.

(Baca juga: Hati-Hati, Jangan Lakukan Selfie di Beberapa Destinasi Berikut Jika Tidak Ingin Dihukum!

2. Cek hormon

Hormon utama dalam tubuh yang memutuskan apakah kita harus makan atau tidak.

Seperti insulin, ghrelin, leptin, kortisol, dan peptida YY.

Tidak seimbangnya kadar hormon-hormon ini bisa menyebabkan rasa lapar dan makan berlebihan.

Jika kita penderita diabetes atau pra diabetes kemungkinan kita resistensi terhadap insulin.

Hasilnya kita akan makan lebih banyak dan menyimpan kelebihan glukosa dalam bentuk lemak.

Sementara leptin merupakan hormon kenyang dan ghrelin merupakan hormon lapar.

Kebiasaan makan dan gaya hidup yang tak menentu bisa menyebabkan ketidakseimbangan dalam hormon yang kemudian akan menganggu kebiasaan pola makan kita.

Sedangkan peptida YY sama halnya seperti leptin, tetapi saat kita mengonsumsi makanan yang tinggi kalori dan rendah dalam gizi, itu akan membawa otak untuk menyuruh kita makan lebih banyak.

(Baca juga:Berbagi Cerita Pengelolaan Media Sosial di ICMA 2018)

3. Catatan pola makan

Ketika kita menyadari apa yang menyebabkan kita makan setelah makan malam, kita akan bisa merencanakan pola makan selanjutnya.

Perencanaan mungkin terdengar membosankan, tapi itu merupakan kebiasaan yang membuat orang sukses dalam penerapan gaya hidup lebih sehat.

Catat dalam jurnal apa yang ingin kita makan di siang hari dan malam.

Tulis juga rencana sehingga kita punya tujuan di hari berikutnya.

(Baca juga: Bakwan Jagung Bumbu Kari, Jadi Gorengan yang Tak Membosankan Teman Sore Ini)

4. Menata dapur

Langkah selanjutnya adalah menata dapur kita dengan sehat.

Singkirkan semua makanan yang dikategorikan tidak sehat.

Cobalah isi lemari es dengan sayuran segar, buah-buahan, protein tanpa lemak, minyak sehat, hingga rempah-rempah.

(Baca juga: Dokter Salah Kasih Obat saat Operasi, Pasien Ini Justru Dimumikan dalam Keadaan Hidup)

5. Jangan lewatkan sarapan

Jika kita telah memiliki semua yang dibutuhkan, kita dapat dengan mudah menjauhi makanan tidak sehat yang tinggi kalori.

Bangun setidaknya 15 menit sebelumnya dan buatlah sarapan sehat.

Mungkin jika dibayangkan hal ini akan repot, namun jika kita menjalaninya dengan rutin dan tidak menjadi beban ini akan menjadi kebiasaan yang menyenangkan.

Sarapan bisa memompa otak dan otot, sehingga membuat kita tetap produktif dan fokus sepanjang hari.

Ini juga akan mencegah kita ngemil tak sehat di tengah malam. (*)