Lantaran Alasan Ini, Seorang Suami Tega Bunuh dan Gantung Istrinya di Pohon Mangga

By Healza Kurnia, Senin, 16 April 2018 | 04:15 WIB
Ilustrasi pembunuhan (Healza Kurnia Hendiastutjik)

NOVA.id - Baru-baru ini warga Kampung Meli dihebohkan dengan penemuan mayat perempuan yang tergantung di pohon mangga.

Seorang perempuan berprofesi sebagai guru di Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut diduga menjadi korban pembunuhan sadis.

Dilansir dari Pos Kupang, perempuan yang akrab disapa Ibu Reli tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa di Kampung Meli, Kecamatan Soa, Sabtu (13/4) pagi.

Tubuhnya tergantung pada seutas tali nilon berwarna biru yang diikat pada pohon mangga.

Baca juga: Selain Nikmat, Ternyata Makanan Pedas Punya Manfaat untuk Kesehatan Tubuh loh!

Mayat Reli pertama kali ditemukan warga setempat yang hendak pergi ke kebun.

Meski ditemukan tewas tergantung di pohon, namun warga tidak percaya Reli mengakhiri hidup dengan bunuh diri.

Diduga Reli dibunuh terlebih dahulu kemudian tubuhnya digantung sehingga terkesan korban bunuh diri.

Kasus ini sedang ditangani Polres Ngada.

Baca juga: Mau Punya Kulit Wajah Bercahaya? Coba deh Konsumsi 6 Makanan Enak Ini

Informasi kematian Reli dilansir Pos Kupang dari akun Facebook Delis Riwu.

Delis Riwu mengunggah empat foto korban.

Satu foto korban saat masih hidup dan ada foto korban tergantung di pohon.

Dua foto close up korban dengan wajah penuh luka dan bersimbah darah.

Baca juga: Memang Segar, Tapi Terlalu Banyak Minum Air Tebu Bisa Bahaya loh, Berikut Efek Sampingnya

Facebook menutup dua foto tersebut.

"Foto ini menampilkan konten kekerasan atau sadis," tulis Facebook.

Unggahan Delis Riwu yang dibagikan juga ke grup Bebas Bicara Bicara Bebas tanggal 13 April pukul 23.11 Wita, disertai dengan penjelasan.

"Sadis Betul Orang Yang Bunuh Ibu Reli...Habis d Bunuh Mayatx d Gantung d Pohon Mangga...Semoga Pelaku Cepat d tangkap. Kejadianx d Kampung Meli Kecamatan Soa. Mayatx d temukan tadi pagi oleh Warga Meli yang Hendak k Kebun....," tulis Delis Riwu.

Di kolom komentar, Delis Riwu menjelaskan korban berstatus sudah menikah namun belum memiliki anak.

Baca juga: Selain Rasanya yang Segar, Ini loh Manfaat Buah Mangga untuk Ibu Hamil

Delis Riwu tidak menyebut nama lengkap korban dan sekolah tempat Ibu Reli mengajar.

Unggahannya langsung dibanjiri komentar para warganet. 

Selain mendoakan korban, umumnya netizen menghujat pelaku.

Mereka berharap polisi segera menangkap pelaku dan menghukumnya seberat mungkin.

Baca juga: Ikan Sarden Kremes, Sajian Akhir Pekan yang Kriuknya Bikin Nagih!

Sementara itu, Kapolres Ngada, AKBP Firman Affandy melalui Kanit Pidum, Bripka Yuliardi Sinambela ketika dikonfirmasi melalui telepon, Minggu (15/4) menyatakan ET (30), suami korban diduga kuat menjadi pelaku tunggal pembunuhan seorang ibu guru bernama Reli di Kampung Meli, Kecamatan SoA, Kabupaten Ngada, Jumat (13/4).

ET nekat menghabisi nyawa korban yang baru dinikahinya tiga tahun lalu itu, karena sakit hati dengan sikap korban.

Hal itu disampaikan Kapolres Ngada, AKBP Firman Affandy melalui Kanit Pidum, Bripka Yuliardi Sinambela ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (15/4).

Yuliardi mengatakan, dari hasil olah TKP, bukti-bukti yang dikumpulkan di TKP dan hasil visum, dugaan kuat pelalu pembunuhan mengarah ke suami korban.

Baca juga: Oh... Ternyata Begini Cara Atur Pola Makan yang Tepat untuk Buah Hati Kita

"Suami korban sudah kita amankan karena permintaan keluarga juga. Pihak keluarga kuatir ada aksi balas dendam dari keluarga korban. Motif sementara, yang bersangkutan marah dengan sikap korban," kata Yuliardi.

Yuliardi mengungkapkan, pelaku sempat berusaha menghilangkan jejak perbuatannya dengan menggantung korban di pohon mangga menggunakan tali nilon seolah-olah korban bunuh diri namun dari bukti di TKP dan hasil visum, kata Yuliardi, mengungkap fakta lain.

"Dari hasil pemeriksaan luar terhadap jenazah korban, terdapat luka di kepala, dahi, dan bagian tubuh lainnya. Jadi dugaan kuat, korban dieksekusi sebelum digantung,"demikian Yuliardi.

Saat ini, kata Yuliardi, penyidik masih terus mendalami bukti-bukti yang ada.(*)

Adiana Ahmad / POS-KUPANG.COM