Anak Terlalu Nempel pada Kita dan Susah Ditinggal? Lakukan Kiat Ini, ya!

By Dionysia Mayang Rintani, Selasa, 1 Mei 2018 | 09:00 WIB
Pola Asuh Tak Konsisten Sebabkan Si Kecil Manipulatif (Dionysia Mayang)

NOVA.id – Buah hati kita selalu menempel pada kita dan sulit menempel?

Wah, bisa jadi hal ini diakibatkan oleh kita yang terlalu berlebihan pada ank kita.

“Biasanya ini terkait dengan pola asuh over protectif sehingga anak tidak pernah punya kesempatan untuk mengandalkan diri sendiri, merasa selalu harus dibantu, dan merasa tidak bisa apa-apa tanpa orang tua di dekatnya. Anak pun menjadi kurang mandiri karena bergantung pada orang tua dalam segala hal,” jelas Vera Itabiliana  Hadiwidjojo, S.Psi. dari Lembaga Psikologi Terapan UI.

(Baca juga: Ketahuan Mencuri, Bocah Ini Dihukum dengan Cara yang Menyedihkan)

Untuk kasus ini, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan orang tua.

Diawali dengan melatih kemandirian anak sesuai umurnya.

Contoh, di usia batita, si kecil sudah dapat mengambil minum sendiri atau makan sendiri.

“Latihan ini penting agar anak merasa dapat mengandalkan dirinya tanpa selalu bergantung pada orang lain,” tutur Vera.

(Baca juga: Duh, Kulit Leher yang Kendur dan Keriput Bikin Tak Pede, Yuk Cegah dengan Lakukan Gaya Hidup Berikut Ini)

Anak juga perlu melakukan aktivitasnya sendiri. Biarkan sesekali dia melakukan solo play (bermain sendiri), dengan kita ada di ruangan berbeda atau kita ada di ruangan sama tapi melakukan kegiatan lain.

Untuk selanjutnya, si kecil perlu dilatih untuk ditinggal secara bertahap, agar dia percaya bahwa orang tua meski pergi pasti akan kembali lagi.

Umpama, ditinggal beberapa menit ke kamar mandi, lalu meningkat ditinggal lebih lama untuk sekadar ke minimarket dekat rumah.

Cara lain, lanjut Vera, adalah meluangkan waktu untuk anak sebelum kita pergi.

(Baca juga: Agar Tak Ngos-ngosan Saat Berlari, Inilah yang Perlu Kita Lakukan Saat Menambah Jarak Tempuh Lari)

Ajak anak melakukan aktivitas bersama, misalnya menggambar dan mewarnai.

Anak akan merasa senang dan kebutuhan akan perhatiannya dari orang tua terpenuhi.

Saat orang tua pamit, anak akan berada dalam kondisi emosi yang lebih positif untuk melepas orang tuanya.

Jika anak tetap menangis, tetap kendalikan kecemasan kita.

(Baca juga: Terungkap! Ternyata Hal Inilah yang Membuat Syahrini Sulit Mendapatkan Jodoh)

Hal tersebut dikarenakan jika kita cemas, anak juga akan ikut merasa cemas.

Dengan tenang, coba peluk dan membelainya sambil berkata "Mama tahu kamu sedih Mama tinggal, tapi Mama harus pergi, nanti Mama pulang lagi, kok."

Biar anak menangis seheboh apa pun, Vera tetap menganjurkan orang tua tetap pamit, tidak meninggalkan anak diam-diam, karena ini akan membuat anak justru tidak memercayai orang tuanya dan memperbesar kecemasannya. 

“Pastikan ada sosok pengganti  yang dapat menjaga anak dengan baik dan siapkan aktivitas yang menyenangkan bagi anak selama orang tua pergi sehingga anak merasa aman dan nyaman,” sarannya.

(Baca juga: Selalu Tampil Cantik, Ternyata Rahasia Perawatan Kulit dan Makeup Emma Watson Cukup Sederhana, Penasaran?)

Dengan adanya latihan perpisahan ini, lama-lama anak pun memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kepergian orang tuanya.

Dia akan terbiasa dengan pola bahwa meski pergi, orang tuanya akan kembali pulang lagi.

Nah, sekarang ta perlu ngumpet-ngumpet lagi, deh, bila ingin pergi!(*)

(Faras Handayani)