Pola asuh anak yang berbeda antara kita sebagai orangtua dan pengasuh bisa berbahaya bagi tumbuh kembang anak, lho.
Bila tak ada kesepakatan yang pasti mengenai pola asuh anak bisa membuat inkonsistensi dan bisa membuat anak bingung.
Menurut Astrid W.E.N., M.Psi., pengasuhan anak antara kita sebagai orangtua dengan pengasuh sebaiknya dilakukan dalam satu pola, supaya ada konsistensi dan pengulangan pemberian aturan, disiplin, atau jadwal yang bisa diprediksi oleh anak.
“Mengapa penting, karena anak bisa memprediksi dan bisa mengenal kebiasaan, sehingga lebih mudah beradaptasi dan sistem regulasi cepat terbentuk,” jelas Astrid.
Menurut founder dari Pion Clinician ini, bila anak mudah beradaptasi dengan sistem regulasi yang diterapkan dalam keluarga, maka nantinya anak akan lebih mudah mengontrol diri.
Kontrol diri sendiri penting dimiliki oleh anak, agar di masa depan anak bisa menentukan keputusan.
(Baca juga : Jangan Dimarahi, Ini Pola Asuh Anak Pembangkang yang Benar Menurut Pakar)
Astrid menjelaskan, perbedaan pola asuh yang tak disadari seperti misalnya cara mengasuh orang tua yang tegas dan pengasuh yang tidak tegas.
Dari perbedaan pola itu saja bisa membuat anak bingung, dan bisa membuat anak susah kontrol diri, terutama ketika tidak bersama orangtua.
“Bila selang-seling pengasuhan lalu penjadwalan berubah, anak jadi bingung,” jelasnya.
Penjadwalan berubah berarti juga jam kebiasaan juga berubah.
(Baca juga : Cara Mengasuh Anak Berdasarkan 12 Zodiak, Anda Termasuk Ibu Seperti Apa?)
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR