Lantaran Masalah Ini, Seorang Gadis di NTT Ditemukan Tewas di Sumur

By , Kamis, 17 Mei 2018 | 15:45 WIB
Ilustrasi pembunuhan (Artem_Furman)

NOVA.id - Masalah asmara seringkali menjadi akar dari sebuah aksi pembunuhan keji dan tragis.

Terlebih, kebanyakan dari aksi pembunuhan bermotif asmara seringkali dilakukan oleh para lelaki hidung belang.

Tak bisa menjaga keromantisannya bersama pasangan, akhirnya mereka mencari target baru kepada para perempuan yang belum menikah.

Dengan sedikit rayuan gombal, biasanya para perempuan akan takluk apalagi jika dibumbui dengan iming-iming yang sesuai keinginan perempuan tersebut.

Hal inilah yang juga terjadi pada seorang gadis berusia 26 tahun berinisial DA alias Ully.

Baca juga: Cepat Dehidrasi Saat Puasa? Coba deh Lakukan Tips Mudah Ini

Dilansir dari Kompas.com, gadis asal Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur tersebut dibunuh oleh seorang pensiunan guru yang juga pendeta di kota yang sama.

Saat ini, polisi pun masih melakukan penyelidikan secara intensif untuk mengetahui motif pembunuhan itu.

Namun informasi sementara, antara pelaku dan korban memiliki hubungan gelap.

Padahal, pelaku telah berkeluarga dan memiliki anak dan cucu, sedangkan korban belum menikah.

Kapolres Kupang Kota AKBP Anthon Christian Nugroho mengatakan, Ully dibunuh oleh pria tua itu di sebuah kos-kosan Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Selasa (15/5) kemarin.

"Usai membunuh korban di kos-kosannya, pelaku kemudian meminta bantuan seorang kenalannya dengan menggunakan mobil pikap dan membawa mayat ke Desa Oelomin, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, yang berjarak sekitar lima kilometer," ungkap AKBP Anthon kepada Kompas.com, Rabu (16/5) malam.

Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Begini Masa Lalu Meghan Markle Sebelum Bertemu dengan Pangeran Harry

Setelah sampai di Desa Oelomin, pelaku lalu membuang mayat ke dalam sumur di belakang sebuah gereja yang dalamnya sekitar 12 meter.

Aksi pelaku terungkap setelah teman kos pelaku melihat korban masuk ke kamar kosnya dan mendengar suara teriakan yang sangat keras dari korban, namun setelah pelaku keluar dari kos, korban tidak terlihat lagi.

"Warga kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi. Polisi pun mendatangi rumah pelaku dan menginterogasinya. Pelaku mengakui telah membunuh korban," jelasnya.

Usai mendengar keterangan pelaku, polisi lalu menggelandang pelalu ke Markas Polsek Maulafa untuk diperiksa secara intensif.

(Sigiranus Marutho Bere / Kompas.com)