Ternyata Meghan Markle Bukanlah Perempuan Berdarah Campuran Pertama di Keluarga Kerajaan Inggris, Benarkah?

By Winggi, Senin, 21 Mei 2018 | 13:12 WIB
Detail gaun pernikahan Meghan Markle (thesun.co.uk)

NOVA.id – Sejak pertama kali Pangeran Harry mengumumkan pertunangannya dengan Meghan Markle, publik lalu menganalisis apa yang akan terjadi bila ada perempuan berdarah campuran dalam keluarga kerajaan.

Markle, yang memiliki ibu berdarah Afrika-Amerika, menancapkan sejarah baru bagi Kerajaan Inggirs.

Ia disebut-sebut sebagai duchess berdarah campuran pertama di keluarga bangsawan tersebut.

(Baca juga: Mengenang Putri Diana Lewat Foto-Fotonya yang Tak Lekang Oleh Waktu

Berdasarkan keterangan beberapa ahli sejarah, pernikahan campuran di antara bangsawan Eropa sering tidak diakui karena rasisme – baik dari keluarga kerajaan sendiri, maupun warga Eropa keseluruhan.

Meskipun begitu, Meghan Markle tampaknya bukan wanita berkulit hitam pertama di Kerajaan Inggris.

Menurut ahli sejarah Mario Valdes, Charlotte of Mecklenburg-Strelitz, yang menikah dengan Raja George III pada 1761, juga merupakan keturunan kulit hitam.

(Baca juga: Apa yang Terjadi Pada Tubuh Bila Kita Langsung Tidur Setelah Sahur?)

Valdes mengatakan, Charlotte masih memiliki hubungan keluarga dengan Margarita de Castro y Sousa, wanita berkulit hitam dari keluarga kerajaan Portugis.

Bukti perbedaan ras tersebut bisa dilihat dari wajah Charlotte yang dianggap sesuai dengan ciri-ciri keturunan Afrika.

Selama masa pemerintahannya sebagai Ratu Consort, Charlotte sering diejek karena wajahnya menunjukkan ‘Mulatto sejati”.

Mulatto sendiri merupakan sebutan untuk anak-anak hasil pernikahan orang kulit hitam dengan kulit putih.

(Baca juga: Inilah Risiko Kesehatan Akibat Berbuka Puasa dengan Gorengan)

Sir Walter Scott, novelis sejarah dan penyair, pernah menulis bahwa keluarga Charlotte diisi dengan ‘orang-orang penuh warna’.

Saat upacara penobatan, hubungan Charlotte dengan suku kuno di Afrika Utara dilestarikan dalam penampilannya.

Valdes menyatakan, Charlotte sebenarnya berkulit gelap dan memiliki semua karakteristik yang konsisten dengan keturunan Afrika.

Namun, entah mengapa, ciri-ciri tersebut tidak pernah terlihat pada lukisan atau karikatur Charlotte.

(Baca juga: Ke Puncak Everest Hingga Base Camp, Tim WISSEMU Berjalan 22 Jam)

“Menurut saya, itu adalah bukti adanya sejarah ‘whitewashing’ di kerajaan,’ ujar Valdes.

Namun, ahli sejarah lainnya, berpendapat berbeda.

Stuart Jeffries mengatakan, asumsi itu sangat konyol karena jarak generasi antara Charlotte dan nenek moyangnya yang berasal dari Afrika, sangat jauh.

Lalu, apa pernyataan dari keluarga kerajaan Inggris sendiri mengenai latar belakang Ratu Charlotte? Pada 1999, juru bicara Istana Buckingham mengatakan, “Rumor ini sudah tersebar selama bertahun-tahun. Ini hanyalah masalah sejarah, dan sejujurnya, kami punya hal yang lebih penting untuk dibicarakan.”(*)

(Artikel ini pernah tayang di laman National Geographic Indonesia dengan judul Meghan Markle Bukan Wanita Berdarah Campuran Pertama Kerajaan Inggris?)