Jangan Sampai Ada Hambatan untuk Kita Jadi Pemimpin, Ini Caranya

By Hinggar, Selasa, 22 Mei 2018 | 15:15 WIB

 

NOVA.id - Menjadi seorang pemimpin mungkin adalah dambaan setiap orang. 

Apalagi bagi kita kaum perempuan, menjadi kebanggaan sekaligus beban tersendiri jika bisa menjadi pemimpin dalam sebuah perusahaan.

Sebagian dari kita pasti memiliki sikap perfeksionis, multitasking, dan sangat rendah hati sebagai pemimpin.

Namun, langkah kita bisa saja terhambat karena kebiasaan-kebiasaan tersebut.

(Baca juga: Layering, Inspirasi Busana Muslim untuk Lebaran, Bisa Dicoba nih!)

Berikut ini 4 kebiasaan yang bisa menghambatmu untuk menjadi pemimpin yang baik, cara menanganinya :

  1. Keengganan Mengakui Prestasi

Kita terkadang merasa ragu untuk mengakui prestasi yang telah kita raih.

Atau kadang kita tidak ingin mengatakan keinginan kita dengan jelas mengenai masa depan yang ingin kita raih.

Hal ini akan membuktikan bahwa kita sebenarnya ragu dengan hasil pekerjaan kita.

Jadi yang seharusnya kita lakukan adalah percaya pada pekerjaan hasil pekerjaan kita.

Jika kita tidak menghargai apa yang kita raih, kenapa orang lain perlu melakukan itu untuk kita?

(Baca juga: Sebelum Ajak Anak Berkunjung ke Museum, Wajib Perhatikan 5 Hal Ini)

  1. Membangun alih-alih memanfaatkan hubungan.

Kita cenderung khawatir mengenai melayani diri sendiri atau memanfaatkan orang lain.

Namun dalam bingkai hubungan bisnis saling memberi dan menerima keduanya dan membangunnya. 

Dalam inovasi, memanfaatkan orang-orang berbakat diperlukan untuk menjadi sukses, begitu juga dalam kepemimpinan.

Jadi manfaatkan hubungan yang dimiliki, memberi dan menerima dengan orang baik.

(Baca juga: Punya Rekan Kerja Introvert? Begini Triknya agar Kinerja Optimal)

  1. Perangkap Kesempurnaan

Kita terkadang menuntut sebuah kesempurnaan untuk hasil dari pekerjaan.

Hal ini membuat kita menjadi penuh tekanan dan terlau hiperaktif dalam pekerjaan.

Akibatnya kita hanya melihat hal-hal negatif dibandingkan hal positif, dan itu malah membuat kita dan tim menjadi kecewa.

Sempurna memang membuat kita menjadi lebih kreatif dan visioner, untuk menguji ide-ide yang baru.

Tapi, daripada menjadi sempurna, coba berani melangkah dan jangan takut.

(Baca juga: Bentuknya Tak Biasa, Ini Fascinator Paling Unik di Acara Kerajaan)

  1. Jangan biarkan radar mengalihkan kita.

Umumnya, kita melihat gambaran besar, dan menangkap isyarat dari lingkungan seperti radar.

Berbeda dengan pria yang fokus pada titik tertentu di lingkungan, dan tidak terganggu dengan apa yang tidak perlu.

Sebaiknya gunakan kedua hal ini. 

Gunakan radar yang menjadi kekuatan kita untuk berpikir secara holistik, dan asah fokus kita untuk mendapatkan apa yang penting terutama dalam kepemimpinan. (*)