NOVA.id - Karakter, sifat dan perilaku anak memang tak akan jauh dari orangtuanya.
Akan tetapi, hal-hal tersebut dapat diatur dan dikelola menjadi sesuatu yang baik tergantung bagaimana cara orangtua mendidik dan merawat anaknya.
Jika orangtua mendidik dan mengawasi dengan benar, otomatis perilaku sang anak pun menjadi baik dan terkontrol, sedangkan jika orangtua tidak mendidik dan mengawasinya secara benar maka perilaku sang anak bisa melampaui batas wajar dan melakukan hal-hal berbahaya.
Kejadian di Tulungagung berikut ini tentu bisa menjadi pembelajaran berharga bagi para orangtua dalam mendidik anaknya.
Baca juga: Sebelum Lakukan Bulan Madu, Harry dan Meghan Ingin Melakukan Ini
Dilansir dari Tribun Jatim, seorang siswa SD (Sekolah Dasar) diketahui telah menghamili seorang siswi SMP (Sekolah Menengah Pertama).
Siswi SMP, sebut saja Venus, kini dinyatakan tengah hamil 6 bulan.
Meski masih di bawah umur, mereka ternyata telah melakukan hubungan layaknya suami istri.
Kehamilan Venus terungkap saat pihak sekolah membawanya ke Puskesmas untuk diperiksa, Sabtu (19/5).
Awalnya, Venus dibawa ke Puskesmas karena ia terlihat tak sehat.
Tak disangka ternyata petugas medis Puskesmas malah menyatakan Venus positif hamil.
Baca juga: Tak Langsung Honeymoon, Ini Aktivitas Pertama Pangeran Harry dan Meghan Markle di London
Kabar kehamilan itu tentu saja membuat keluarga Venus kalang kabut.
Mereka pun mendesak Venus untuk menjawab bagaimana hal tersebut bisa terjadi.
Akhirnya setelah didesak, Venus mengakui hubungan asmaranya dengan kekasihnya.
Keluarga semakin terkejut ketika tahu sosok laki-laki yang menghamili anaknya masih SD.
Lebih tepatnya kekasih Venus, sebut saja Koko, masih duduk di bangku kelas 5 SD.
Seorang warga kemudian membeberkan langkah yang ditempuh orangtua Venus selanjutnya.
"Saat itu pihak keluarga langsung mendatangi rumah yang laki-laki," kata warga berinisial YG.
Baca juga: Putri Diana Tolak Mengenakan Barang Merk Chanel, Alasannya Bikin Sedih
Koko sendiri mengaku telah beberapa kali berhubungan badan dengan Venus.
Jika dilihat dari segi usia, Koko dianggap sudah matang secara seksual.
Ia pernah dua kali tak naik kelas hingga akhirnya masih berada di kelas 5 SD.
"Usianya sekitar 13 tahun lebih," ujar YG.
Permasalahan Koko dan Venus akhirnya dicoba diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
Kedua keluarga akhirnya sepakat untuk menikahkan anak mereka.
Namun, ternyata keinginan kedua keluarga tak semudah itu terlaksana.
Baca juga: Ini 9 Kesalahan Saat Wawancara Kerja yang Bikin Gagal
Mereka awalnya telah menyiapkan syarat-syarat pernikahan dengan cepat.
Pada Senin (21/5), Koko dan Venus pun bersiap menikah di Kantor Urusan Agama (KUA).
Tapi, ternyata pihak KUA menolak untuk menikahkan keduanya.
Pasalnya, Koko dan Venus dianggap masih terlalu kecil.
Meski begitu, pihak keluarga tak patah semangat dan terus berusaha.
Mereka bersikeras untuk menikahkan dua buah hati mereka.
"Saya membantu mengurus proses pernikahan keduanya," kata Anang, tokoh di desa tempat Koko tinggal.
Baca juga: Koki Kerajaan Inggris Ungkapkan Menu Makanan Favorit Anggota Kerajaan
Karena ditolak oleh KUA, keduanya harus mendapatkan dispensasi dari Pengadilan Agama.
Hari Selasa (22/5), permohonan sidang dispensasi sudah dimasukkan ke Pengadilan Agama Tulungagung.
Anang berharap keduanya mendapatkan dispensasi hingga bisa lekas dinikahkan.
"Tinggal menunggu hasil sidang seperti apa. Kalau mendapatkan dispensasi langsung dinikahkan," pungkasnya.
Sebelumnya, tetangga di sekitar tempat tinggal Koko pernah mengingatkan orangtua Koko tentang kedekatan anaknya dan Venus.
Para tetangga menilai, hubungan Koko dan Venus sudah kelewat batas.
Namun jawaban dari ayah Koko justru membuat warga sekitar jengah.
Dengan enteng ayah Koko mengatakan, Venus menjadi bahan percobaan anaknya.
"Bapaknya bilang, biar jadi bahan percobaan burung anaknya yang baru sunat," ujar YG, salah satu tetangga.
Baca juga: Ingin Siapkan Sahur Praktis ? Masak Sup Sawi Putih Sosis Jamur, yuk!
"Kalau sudah hamil begini kan baru tahu rasa dia," tambahnya.
Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kabupaten Tulungagung, Syaifudin Juhri, menyatakan belum mendapat laporan kejadian ini.
Namun Syaifudin berharap ada solusi terbaik bagi Venus.
Ia berharap Venus tetap bisa melanjutkan pendidikannya.
"Saya berharap siswi ini nantinya tetap bisa sekolah seperti biasa," ungkapnya.
"Karena dia masih anak-anak dan berhak mendapatkan pendidikan," sambungnya.(*)