Menurut sebuah penelitian di Amerika baru-baru ini, mengkonsumsi minuman manis selama kehamilan, atau membiarkan anak meminumnya di tahun-tahun, dapat meningkatkan kemungkinan untuk mengembangkan asma pada anak usia pertengahan dari usia tujuh hingga sembilan tahun.
Obesitas terdaftar sebagai salah satu penyebab, bersama dengan peradangan paru-paru yang disebabkan oleh fruktosa.
Kebanyakan wanita hamil akan melakukan tes glukosa di akhir trimester kedua untuk melihat apakah memiliki diabetes gestasional, yang dapat meningkatkan berat badan bayi atau mengakibatkan komplikasi kehamilan.
Namun, para peneliti di Sekolah Kedokteran Universitas Stanford di AS mengatakan tes glukosa dapat membantu di awal trimester pertama, ketika jantung bayi berkembang.
Ternyata, tingkat gula darah ibu yang lebih tinggi, semakin besar kemungkinan bayi mengembangkan masalah jantung.
Deteksi dini dapat membantu ibu menerima perawatan yang lebih khusus yang akan membantu anak mereka menjadi lebih sehat setelah lahir.
Ketika hamil, biasanya kita mengidam hal-hal yang manis.
Menurut sebuah penelitian di Inggris European Respiratory Journal , ibu-ibu yang memiliki banyak makanan dan minuman manis saat hamil dapat menyebabkan anak mereka memiliki lebih banyak alergi.
Para ilmuwan di AS menemukan bahwa gula yang ditemukan dalam buah dan madu, dapat mempengaruhi plasenta dan juga menghambat pertumbuhan janin dan menghasilkan berat badan lahir rendah.
Meskipun kita mungkin berpikir bayi yang lebih kecil merupakan hal yang baik, ketahuilah bahwa anak dapat dengan cepat tumbuh setelah lahir, yang menyebabkan masalah berat badan di kemudian hari dalam kehidupan.
Untuk itu, bagi Sahabat NOVA yang sedang mengandung, diharapkan dapat menjaga konsumsi gula sehari hari agar tidak terjadi hal seperti di atas.(*)
KOMENTAR