Berkaca dari Adara Taista, Mari Deteksi Dini Kanker Kulit dengan ABCDE

By Nuzulia Rega, Rabu, 23 Mei 2018 | 17:15 WIB
Adara Taista dan Rasyid Rajasa (Idea)

NOVA.id - Beberapa hari yang lalu keluarga politikus Hatta Rajasa kehilangan salah satu anggota keluarganya. 

Menantu Hatta Rajasa sekaligus istri Rasyid Rajasa, Adara Taista meninggal dunia di Rumah Sakit Tokyo karena penyakit melanoma yang diderita sejak satu tahun terakhir.

Lalu, sebenarnya apa penyakit melanoma itu?

(Baca juga: Ternyata, Melakukan Ini dengan Pasangan Bisa Terlihat Awet Muda)

Dilansir dari medicalnewstoday, berikut adalah penjelasan tentang penyakit melanoma.

Faktor risiko yang mempengaruhi melanoma termasuk overexposure dari sinar matahari.

Melanoma tampaknya meningkat untuk orang di bawah usia 40 tahun, terutama perempuan.

(Baca juga: Mengenang Adara Taista, Ini Fasad Rumah Hatta Rajasa Mertuanya)

Menghindari sengatan matahari adalah cara efektif untuk mengurangi risiko melanoma.

Pemantauan diri terhadap tahi lalat dan tanda-tanda lain pada kulit dapat membantu mendeteksi penyakit sejak dini.

Melanoma hanyalah salah satu jenis kanker kulit, namun bisa lebih berbahaya karena bisa menyebar, atau bermetastasis.

(Baca juga: Bingung Sajikan Apa untuk Menu Buka Bersama? Coba Buat Mango Mousse)

Melanoma dapat berkembang di mana saja pada kulit, tetapi daerah-daerah tertentu lebih rentan daripada yang lain.

Pada pria, kemungkinan besar muncul di dada dan punggung. 

Pada perempuan kaki, leher dan wajah adalah tempat yang paling umum.

(Baca juga: Ayo Jujur, Pemilik Zodiak Ini Pasti Sangat Memperhatikan Penampilan!)

Menurut National Cancer Institute, ditemukan sekitar 87.110 penderita melanoma pada tahun 2017, dan sekitar 9.730 orang diperkirakan meninggal karena penyakit tersebut.

Organisasi nirlaba Amerika ini juga mencantumkan gejala dan tanda penyakit melanoma sebagai berikut. 

  1. Perubahan kulit, seperti tempat baru tahi lalat atau perubahan warna, bentuk, ukuran tahi lalat sebelumnya.
  2. Sakit kulit yang tidak bisa sembuh
  3. Suatu noda atau sakit yang menjadi menyakitkan, gatal, atau lunak, atau yang berdarah.
  4. Tempat atau benjolan yang terlihat mengkilap, berlilin, halus, atau pucat.
  5. Benjolan merah keras yang berdarah atau tampak berkerak saat ditekan.
  6. Kulit merah yang kasar, kering, atau bersisik

(Baca juga: Dapatkan Informasi Tepat Soal Perawatan Bayi Melalui Video Ini)

Melanoma dapat dideteksi dengan pemeriksaan ABCDE pada tahi lalat kulit seperti berikut.

Asimetris : tahi lalat normal sering bulat dan simetris, sedangkan satu sisi tahi lalat kanker cenderung terlihat berbeda dari sisi lain - tidak bulat atau simetris. 

Perbatasan : ini cenderung tidak teratur, bergerigi halus, berlekuk, atau kabur. 

Warna : melanoma cenderung tidak memiliki satu warna tetapi mengandung warna yang tidak rata, termasuk warna hitam, coklat, dan bahkan pigmentasi putih atau biru. 

Diameter : perubahan ukuran tahi lalat, atau tahi lalat yang lebih besar dari tahi lalat normal (diameter lebih dari seperempat inci) dapat menandakan kanker kulit. 

Berkembang : perubahan dalam penampilan tahi lalat selama beberapa minggu atau bulan dapat menjadi tanda kanker kulit.

(Baca juga: Viral! Hamil 6 Bulan, Begini Kondisi Terkini Siswi SMP di Tulungagung)

Untuk mengurangi risiko melanoma, kita dapat menghindari paparan radiasi ultraviolet yang berlebih.

Berikut adalah cara menghindari penyakit melanoma. 

  1. Menghindari sengatan matahari.
  2. Mengenakan pakaian yang melindungi tubuh dari matahari.
  3. Menggunakan tabir surya dengan faktor perlindungan matahari minimum (SPF) 15, tetapi sebaiknya SPF 20-30, dengan perlindungan UVA bintang 4 atau 5.
  4. Mengaplikasikan tabir surya sekitar setengah jam sebelum pergi keluar, dan menerapkannya lagi setelah setengah jam.
  5. Menerapkan kembali setiap 2 jam dan setelah berenang untuk menjaga perlindungan yang memadai.
  6. Menghindari intensitas matahari tertinggi antara jam 11 pagi hingga jam 3 sore dengan mencari tempat teduh.
  7. Melindungi anak-anak dengan menjaga mereka di tempat teduh, dengan pakaian, dan dengan menerapkan SPF 50+ tabir surya.

Jika mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter. (*)