Tak Hanya Junk Food, Bungkusnya Juga Berbahaya Bagi Kesehatan loh!

By Nuzulia Rega, Jumat, 1 Juni 2018 | 10:00 WIB
Makanan cepat saji (medical news today)

NOVA.id - Bungkus makanan cepat saji ternyata mengandung bahan kimia yang dikenal sebagai zat perfluoroalkyl (PFASs).

 
Menurut penelitian baru dari Harvard School of Public Health, penggunaan bungkus makanan tersebut akan berdampak pada terlambatnya metabolisme.
 
Metabolisme yang lambat dapat menyebabkan penambahan berat badan dan juga dapat mengganggu berat badan.
 
(Baca juga: Kacang Almond dan Kenari, Mana Lebih Sehat?)
 
 
PFASs digunakan dalam segala hal mulai dari kain pakaian hingga permukaan peralatan masak. 
 
Dalam makanan cepat saji, mereka menggunakan bungkus makanan yang mengandung PFASs tersebut untuk mengemas sekaligus mencegah lemak pada makanan agar tidak menetes.
 
Namun menurut Daily Mail , “Bahan kimia dapat meresap ke dalam makanan dan kemudian dicerna dan diserap ke dalam aliran darah."
 
(Baca juga: Tak Hanya Sekadar Akting, Ini Alasan Nikita Willy Rindu Syuting di Bulan Ramadan)
 
 
Peneliti studi utama Qi Sun mengatakan bahwa penelitian ini menemukan hubungan yang jelas antara paparan PFASs dan metabolisme yang lamban.
 
Wah, ternyata tak cuma makanannya yang berbahaya bagi kesehatan, namun juga bungkusnya memiliki dampak buruk untuk kita.
 
Setelah mengetahui fakta ini apakah Sahabat NOVA tetap akan mengkonsumsi makanan cepat saji? (*)