Perawat Muda Palestina Gugur, Ternyata Ini Sosok Tentara yang Menembaknya

By Healza Kurnia, Minggu, 3 Juni 2018 | 15:45 WIB
Perempuan Ini Relakan Nyawa di Usia 21 (New York Times)

NOVA.id - Usai paramedis perempuan muda yang berani berjuang menyelamatkan nyawa korban kerusuhan antara Palestina dan Israel, kini warga dunia tengah menyorot sosok penembak jitu yang menjadi biang meninggalnya perempuan bernama lengkap Razan Ashraf Al Najjar itu.

Mengutip dari New York Times, ia adalah seorang perawat yang masih muda, umurnya hanya 21 tahun saat ia ditembak mati oleh tentara.

Saat itu ia tengah menjalankan tugasnya sebagai seorang perawat di tengah aksi damai di Gaza.

Baca juga: Bercita-cita Jadi Makeup Artist, Aurel Hermansyah Unjuk Kebolehan Merias Wajah

Setelah aksi penembakan itu, dilansir dari Tribunstyle.com dari akun instagram @the_emancipated, perempuan yang menembak Razan memiliki nama Rebecca, tak diketahui nama belakangnya.

"Ia merupakan wanita yang lahir dan besar di Boston, Amerika Serikat.

Sosok Rebecca yang diduga menjadi penembak dari petugas medis Palestina, Razan Najjar (Instagram)

Meski berkewarganegaraan Amerika Serikat, pada usia 18 tahun ia meninggalkan semua yang ia punya untuk datang ke Israel dan tinggal di sana.

Ia mendaftar masuk ke Pasukan Pengaman Israel (IDF) sebagai tentara yang memiliki spesialisasi di bidang pendidikan.

Tetapi setelah itu, ia memutuskan bahwa ia lebih cocok di lapangan.

Saat ini, ia merupakan tentara terlatih di Intelijen Lapangan IDF, mempertahankan rumah yang ia tahu dan ia cintai," dikutip dari laman Facebook IDF.

Baca juga: Viral Balita Meninggal Usai Puasa Penuh, Ini yang Sebenarnya Terjadi

Sementara itu, dilansir dari Reuters, menurut pejabat kesehatan dan saksi, sementara Israel mengatakan militan telah menyerang pasukannya dengan tembakan dan granat.

Kematian Razan Al-Najar membawa ke 119 jumlah warga Palestina yang tewas dalam demonstrasi mingguan yang diimulai pada 30 Maret di Jalur Gaza, sebuah daerah yang dikendalikan oleh kelompok Islam Hamas.

Najar, seorang sukarelawan medis berusia 21 tahun, ditembak ketika dia berlari menuju pagar perbatasan berbenteng, di sebelah timur kota Gaza selatan, Khan Younis, dalam upaya untuk mencapai korban, kata seorang saksi.

Mengenakan seragam putih, "dia mengangkat tangannya tinggi-tinggi dengan cara yang jelas, tetapi tentara Israel melepaskan tembakan dan dia tepat di dada," saksi, yang meminta tak disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters.

Baca juga: Tak Main-Main, Perhiasan yang Diterima Meghan Markle Sebagai Hadiah Pernikahan Nilainya Capai Miliaran

Seorang juru bicara militer Israel tidak segera berkomentar tentang pembunuhan Najar.

Para perwira Israel sebelumnya mengatakan bahwa penembak jitu tentara hanya menargetkan orang-orang yang menunjukkan ancaman, tetapi peluru terkadang menyasar pada target yang tak bisa diprediksi.

Pejabat medis Gaza mengatakan sedikitnya 100 warga Palestina terluka oleh tembakan tentara pada demonstrasi massa hari Jumat.(*)