"Kami memiliki satu tujuan, untuk menyelamatkan nyawa dan mengevakuasi orang.
Dan mengirim pesan ke dunia : Tanpa senjata, kita bisa melakukan apa saja."
Saat kejadian penembakan terjadi, Razan sedang merawat seorang pria yang terluka.
Saksi mata yang bernama Ibrahim Al-Najjar mengatakan saat tembakan terdengar Razan jatuh ke tanah.
(Baca juga: Ini Isi Percakapan Nakal Pangeran Charles dan Camilla yang Memalukan)
Kemudian Ibrahim yang masih menjadi kerabat Razan membawanya pergi bersama dua orang lain untuk mendapatkan pertolongan.
Ibrahim mengatakan, "Razan tidak menembak, ia menyelamatkan jiwa dan mengobati yang terluka."
Namun nyawa perempuan berusia 21 tahun ini tak dapat diselamatkan karena luka yang serius.
Ibu dari Razan juga mengatakan bahwa "ini adalah senjata putri saya yang dengannya dia melawan Zionis."
Ia memegang dua gulungan perban yang belum dibuka yang ditemukan dalam rompi penuh darah milik putrinya.
"Ini adalah amunisinya." jelasnya. (*)