NOVA.id – Kabar duka menimpa keluarga presenter Olla Ramlan.
Ayahnya, Muhammad Ramlan meninggal dunia pad Senin (4/6/2018) di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Dilansir dari Tribunnews.com, ayahnya terindikasi menderita kanker hati dan lever sejak setahun belakangan ini.
Kanker hati memang salah satu penyakit yang menakutkan bagi kebanyakan orang.
Rupanya, kebiasaan makan kita juga berpengaruh bagi kesehatan hati.
Untuk itu, agar terhindar dari penyakit kanker hati, yuk ketahui kebiasaan makan yang dapat menyebabkan kanker hati berikut ini.
Baca juga: Hati-Hati, Bahan Kimia Dry Clean Bisa Tingkatkan Risiko Kanker!
- Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin
Para ahli menyarankan kita untuk mengonsumsi garam tidak lebih dari 2000-2400 miligram setiap hari.
Banyak dari kita yang mengonsumsi 5000-6000 bahkan 10000 miligram karena memakan junk food dan makanan kemasan dengan kandungan garam yang tinggi.
Bagi orang yang memiliki masalah hati, terlalu banyak mengonsumsi garam dapat menyebabkan inflamasi dan membuat hati bekerja terlalu keras.
Sebaiknya, kita membiasakan diri untuk tidak mengonsumsi makanan asin terlalu sering.
Baca juga: Duduk Terlalu Lama Bisa Bikin Kanker Kulit, loh! Inilah 5 Kebiasaan Pemicu Kanker Kulit Selengkapnya
- Meminum Alkohol Terlalu Banyak
Alkohol telah dikenal sebagai penyebab kerusakan hati.
Hati umumnya bisa memproses 10-15 gram alkohol per jamnya.
Namun bila kita sering meminum alkohol lebih dari itu, hati akan beresiko mengalami timbunan lemak.
Selain itu tidak dianjurkan meminum alkohol bagi mereka yang telah menderita penyakit hati.
- Terlalu Banyak Mengonsumsi Protein
Dalam sebuah studi, orang-orang dengan berat badan berlebih yang mengonsumsi banyak protein hewani memiliki resiko masalah hati yang tinggi.
Meksipun tidak semua daging berbahaya bagi hati.
Namun, protein seringkali tidak dapat dicerna secara baik pada penderita kanker hati.
Makanan dengan protein tinggi misalnya daging, ikan, telur, dan produk susu sapi.
Kita dianjurkan untuk lebih banyak mengonsumsi protein nabati, seperti produk kedelai dan kacang-kacangan. (*)