Posko-posko yang dihadirkan untuk menolong para pengendara motor dalam perjalanan mudiknya pun sudah pasti banyak didirikan.
“Yang mudik pakai motor juga, kan, ramai. Kalau ada masalah pun, motor lebih simpledaripada mobil. Banyak yang bikin posko untuk motor di perjalanan. Servis motor diposko juga bisa,” timpal Anto.
Baca juga: Pernah Sambangi Indonesia, Ini yang Dilakukan Anthony Bourdain
3. “Adaptasi” Motor Tukang Pos
Yang tak kalah seru dibahas, tentunya, adalah soal barang.
Bagaimana bisa, motor yang sebegitu minim ukurannya, membawa barang-barang mudik kita yang—bisa jadi—sangat banyak?
“Kalau misalnya bawa barang, sebaiknya bawanya jangan banyak seperti kita enggaknaik motor. Kalau biasanya bawa motor tasnya digantung di depan, sebaiknya jangan begitu. Buat pengendara, ada tuh, alat kayak jaringjaring di mana dia bisa taruh tasnya di atas tangki bensin atau kalau enggak taruh di jok belakang,” ungkapnya.
Nah, kalau Sahabat NOVA pergi berdua dengan pasangan, otomatis area motor akan penuh.
Maka, Anto menyarankan untuk menggunakan kantung kanan dan kiri.
Baca juga: Donald Trump dan Tokoh Dunia Lain Ungkapkan Bela Sungkawa pada Mendiang Anthony Bourdain
"Yah, seperti tukang pos saja. Itu lebih baik dan aman ketimbang manjangin area motor ke belakang. Nanti motornya bakal berat ke belakang kalau seperti itu," jelasnya.
Yang terpenting, bawalah barang-barang ke kampung halaman yang tidak melebihi kapasitas beban yang bisa ditanggung motor.
Lalu, selalu pahami bahwa motor adalah sebuah kendaraan yang didesain untuk dua orang penumpang.
Jadi, jangan sampai penumpang motor kita melebihi angka itu.
Jikapun kita ingin membawa balita, ada baiknya diposisikan di tengah kita dan pembonceng agar terhindar dari angin dan debu.(*)
(Jeanett Verica)