"Kacang kedelai mengandung protein lengkap," paparnya.
“Tidak seperti kebanyakan protein nabati, ia mengandung asam amino esensial yang harus kita peroleh dari makanan karena tidak dapat diproduksi oleh tubuh," tambahnya.
Menurutnya, secangkir kacang kedelai yang dimasak mengandung sekitar 22 gram protein, hampir sama dengan seporsi steak.
(Baca juga: Meski Baru, Baju Lebaran Juga Harus Dicuci loh, Ini Alasannya!)
Ia juga membahas mitos pria tidak boleh makan kedelai karena dapat menyebabkan tumbuhnya 'payudara' pada pria.
"Kedelai tidak megandung estrogen dan ada tidak ada bukti kedelai mengganggu perkembangan seksual atau mengurangi tingkat testosteron pria," tambah Rhiannon Lambert.
Bahkan, kacang kedelai mengandung fitoestrogen, yang membantu menghalangi efek samping kelebihan estrogen dalam tubuh.
Zat tersebut juga membantu menyeimbangkan kadar estrogen dan progesteron.
(Baca juga: Ini 3 Penyebab Siklus Menstruasi Tak Teratur)
Fitoestrogen adalah hormon tanaman yang juga ditemukan dalam biji kopi, apel, oat, lentil, beras, wortel, dan bir.
"Bahkan, senyawa-senyawa dalam kedelai adalah antioksidan kuat," paparnya.
Berdasarkan penelitian, kata Rhiannon Lambert, antioksidan memiliki efek positif dalam melindungi terhadap penyakit.
Beberapa rumor seringkali menyebut kedelai sebagai penyebab kanker.
(Baca juga: Unggah Video Makan Telur, Warganet Beri Komentar Putri Ruben Onsu)