NOVA.id - Apakah Sahabat NOVA pernah mengalami migrain?
Migrain memang membuat kita tidak nyaman.
Karena itu, migrain merupakan salah satu gejala paling menyakitkan.
Bahkan dilansir dari Bustle.com, ada sebuah studi yang disponsori oleh perusahaan farmasi Eli Lilly dan diselenggarakan oleh Nielsen dengan partisipan 1018 orang untuk meneliti tentang migrain.
(Baca juga: Bangga, Inul Daratista dan Krisdayanti dapat Kejutan Ini dari Jokowi)
Hasilnya, banyak penderita migrain mengalami stres karenanya dan memiliki waktu yang kurang bersama keluarga.
Bahkan, migrain juga berpengaruh bagi pekerjaan mereka.
Rupanya, dari hasil studi Migrain Research Foundation, penyakit migrain yang membahayakan ini lebih banyak dialami perempuan daripada pria.
(Baca juga: Menderita Dementia dan Tak Ingat Tanggal Menikah, Seorang Suami Melamar Istrinya Lagi)
Faktor Hormon Estrogen Saat Menstruasi
Migrain kerap terjadi pada perempuan saat menstruasi.
Hal ini berhubungan dengan hormon estrogen yang menurun saat fase menstruasi.
Dengan menurunnya hormon estrogen, tubuh yang tidak bisa menyesuaikan kerap kali mengalami migrain.
(Baca juga: Viral, Ini Momen Nissa Sabyan Peluk Anak Kecil yang Bikin Haru)
Karena hormon inilah, sebaiknya perempuan yang sering mengalami migrain tidak memakai pil KB yang mengandung estrogen agar tak mengalami gejala migrain saat berhenti mengonsumsi pil KB.
Namun, studi ini memakai tikus jantan dan betina sebagai bahan eksperimen.
Ilmuwan pun menegaskan bahwa meskipun perempuan lebih banyak terkena migrain dibandingkan pria, kebanyakan penelitian tentang migrain tersebut hanya dilakukan dengan hewan sebagai bahan eksperimennya. (*)