Sewa Pacar Palsu Marak di Cina, Ternyata Hal Ini Jadi Alasannya

By Nuzulia Rega, Jumat, 15 Juni 2018 | 20:00 WIB
Ilustrasi Pacar Sewaan (www.qatarliving.com)

NOVA.id - Tekanan untuk menikah adalah sesuatu yang mempengaruhi kehidupan setiap perempuan. 

Menikah dan menetap dengan anak serta suami adalah sesuatu yang sebenarnya wajar. 

Namun tidak di Cina.

Banyak perempuan di Cina yang lebih fokus mengejar karirnya hingga tak sempat untuk sekedar berpacaran.

(Baca juga: Tak Disangka, 5 Bahan Alami Ini Ampuh Hilangkan Kerutan pada Dahi)

Namun hal tersebut bertolak belakang dengan keinginan setiap keluarga yang memiliki anak perempuan.

Setiap keluarga yang memiliki anak perempuan selalu mendesak anaknya untuk segera menikah.

Karena hal tersebut akhirnya perempuan di China mempekerjakan pacar-pacar palsu untuk diperkenalkan kepada keluarga dan teman-teman mereka. 

(Baca juga: Agar Tak Bosan, Ini Cara Tepat Menyulap Baju Lama Menjadi Baru ala Putri Diana)

Laki-laki yang disewa sebaga pacar palsu akan secara diam-diam dibayar untuk tugas itu.

Mempekerjakan konsep pacar palsu dimulai ketika perempuan yang berusia 20-an diberi tekanan oleh keluarga mereka untuk menikah. 

Meskipun sukses dalam bekerja dan mandiri, perempuan dipaksa menikah demi pandangan masyarakat dan menjaga nama baik keluarga.

(Baca juga: Yuk, Kenalan dengan 7 Tradisi Lebaran Ketupat di Indonesia!)

Karena itulah, persewaan pacar ini dimulai sebagai langkah untuk melarikan diri dari pertanyaan tentang kehidupan pribadi mereka. 

Menurut sumber-sumber, istilah 'Leftover Woman' pertama kali diciptakan oleh Federasi Wanita China pada tahun 2007. 

Ini digunakan untuk menggambarkan wanita muda di usia 20-an yang belum menikah.

(Baca juga: Berkaca dari Kasus Kate Spade, Yuk Redakan Depresi dengan Olahan Kapulaga)

Pernikahan di Cina kurang berhubungan dengan cinta romantis, dan lebih banyak lagi dengan tugas berbakti dan stabilitas sosial. 

Seorang perempuan di usia akhir 20-an ditekan oleh anggota keluarga untuk menikah dan menetap dalam kehidupan berkeluarga. 

Oleh karena itu, pilihan untuk menyewa pacar tampaknya menjadi pilihan sempurna untuk perempuan seperti itu.

(Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Seorang Ibu Mengalami Baby Blues Pasca Melahirkan)

Selama musim liburan, bisnis mempekerjakan pacar palsu berada pada puncaknya, karena banyak perempuan lajang yang mengunjungi orang tua mereka. 

Mereka membawa pacar palsu dan memperkenalkannya pada keluarga dan teman-teman mereka.

Namun jasa sewa pacar palsu ini juga memiliki aturan.

(Baca juga: Ini 7 Tradisi Unik Perayaan Idulfitri Beragam Negara di Dunia)

Laki-laki sebagai pacar palsu tidak diperbolehkan untuk mencium atau menyentuh perempuan itu sampai sang perempuan mengizinkannya.

Namun karena sempat terganjal masalah, situs-situs resmi yang menawarkan jasa pacar palsu akhirnya harus ditutup.

Namun, dikabarkan jasa persewaan pacar palsu masih marak terjadi di Cina melalui layanan ilegal, dan laki-laki masih tetap mendapatkan bayaran untuk sekedar menjadi pacar sewaan.(*)

Penulis : Nuzulia Rega

Sumber : boldsky.com