NOVA.id - Kebijakan imigrasi yang dikeluarkan Presiden Trump beberapa waktu lalu memang memberikan banyak protes di negaranya.
Saat ini sudah lebih dari 2.300 anak yang terpisah dengan keluarga mereka di perbatasan.
Segala upaya dilakukan para orang tua untuk bisa kembali bersatu dengan anak-anaknya yang masih di bawah umur.
Seperti yang dilakukan seorang ibu asal Guatemala yang berpisah dengan anak laki-lakinya yang berumur 7 tahun.
(Baca juga: Ternyata Ini Rahasia Perempuan Jepang Langsing dan Awet Muda)
Keduanya terpisah sebulan yang lalu setelah digugat di pengadilan federal kemudian Departemen Kehakiman setuju untuk membebaskan anak tersebut pada Jum'at lalu.
Mereka berdua kembali berkumpul sekitar pukul 02.30 pagi di Bandara Internasional Baltimore- Washington di Maryland.
Beata Mariana de Jesus Mejia-Mejia, sang ibu mengajukan suaka politik setelah melintasi perbatasan dengan putranya Darwin usai perjalanan dari Guatemala.
Saat melihat sang putra ia segera menuju pada sang putra dan menyelimutinya, membawa sang anak ke dalam pelukannya dan menangis.
(Baca juga: Jadi Fans No 1, Omesh Berikan Kejutan di Hari Ulang Tahun Dian Ayu)
"Aku mencintaimu," katanya dalam bahasa Spanyol.
Sebelumnya Mejia selalu mencari kabar dari putranya selama berminggu-minggu, namun ia tidak menemukan jawaban pasti.
"ini tak adil bagi seorang ibu."
"Itu seperti mereka menancapkan pisau di dadamu dan membunuhmu," ungkapnya.
Sebagai seorang ibu pastinya ia merasa sangat bahagia bisa bertemu kembali dengan anak yang telah lama dicarinya.
(Baca juga: Kastengel Finger Cookies, Sajian Manis dan Gurih untuk di Akhir Pekan)
Tak ada yang bisa memisahkan kita lagi." kata Mejia.
Ia juga menyarankan bagi orang tua yang bernasib sama dengannya untuk melakukan perlawanan dengan cara yang sama.
"Mereka bisa melawan dengan cara yang sama dengan apa yang saya lakukan,"
Mereka harus melawan untuk bisa keluar dari sana, bertarung untuk anak-anaknya." Jelasnya. (*)