Jangan Sepelekan Pilek di Pagi Hari, Bisa Jadi Terserang Penyakit Ini!

By Healza Kurnia, Minggu, 1 Juli 2018 | 17:45 WIB
Ilustrasi pilek (istock)

NOVA.id - Pernahkah Sahabat NOVA merasakan pilek di pagi hari atau bersin-bersin setelah bangun tidur?

Nah, mungkin apa yang dialami oleh Sahabat NOVA tak ada bedanya dengan yang dirasakan oleh perempuan bernama Mela.

“Aku, tuh, setiap pagi pilek. Bersin melulu. Bersinnya enggak sekali dua kali, tapi berkalikali. Aku sampai dijuluki si boros tisu, karena aku bisa banget pake berlembar-lembar tisu setiap pagi untuk buang ingus,” keluh Mela.

Dulu Mela menganggap dia terkena flu, tapi sudah minum obat pun enggak sembuh-sembuh.

Akhirnya Mela pasrah.

Baca juga: Benarkah Pink Ajak Sang Anak ke Pasar Tradisional di Indonesia?

Pilek setiap pagi yang selalu dialaminya semenjak duduk di bangku sekolah itu pun, dianggapnya sebagai rutinitas yang harus dilalui olehnya.

“Ya, akhirnya aku diemin saja. Nanti kalau udah siang juga sembuh sendiri,” kata Mela.

Karena sudah menganggap gangguan rutin pagi hari, Mela pun tidak pernah konsultasi ke dokter.

Hingga satu hari, saat terpaksa memeriksakan diri, Mela divonis: terkena rhinitis alergi.

Berkaca dari kasus Mela, lantas kita bertanya-tanya, apakah rhinitis alergi itu?

dr. Nurrahmi Aisyah, General Practitioner Kementerian Kelautan dan Perikanan RI menjelaskan bahwa Rhinitis merupakan alergi.

Namun sering kali tidak disadari, karena gejala yang ditimbulkan mirip dengan pilek atau influenza.

Seperti munculnya cairan hidung berwarna jernih, hidung tersumbat, dan bersin berulang.

“Sekali bersin bisa sampai lebih dari lima kali. Karena hidung berair, hidung akan tersumbat—hilang timbul atau menetap. Hidung, telinga, dan langit-langit mulut juga akan terasa gatal jika alergi ini kambuh,” jelas dr. Ami.

Baca juga: Ingin Makeup Tahan Lama? DIY Setting Spray dari Beauty Vlogger Ini Hemat Biaya loh!

Secara umum, pemicu utamanya adalah alergi terhadap suhu dingin atau udara dingin.

Namun, karena reaksi sistem kekebalan tubuh seseorang terhadap alergen (sesuatu yangmenyebabkan alergi) berbeda-beda, maka pemicunya pun bisa beragam.

Seperti debu, bulu hewan, serbuk bunga, bahkan tungau.

Nah, ketika sistem kekebalan tubuh bertemu alergen yang dianggap sesuatu yang berbahaya, ia pun akan bereaksi.

Reaksi yang terjadi berupa meningkatnya produksi histamin (zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel di dalam tubuh ketika mengalami reaksi alergi atau infeksi).

Itulah yang memicu peradangan dan mampu membuat hidung memproduksi cairan berlebih.

Alergi ini terbilang berat, jika pada saat alergi kambuh seseorang juga mengalami berbagai gangguan yang mengganggu aktivitas hariannya dan sulit bekerja, seperti sulit tidur dan kepala pening.(*)

(Melissa Tuanakotta)