NOVA.id - Hubungan intim memang menjadi salah satu kebutuhan yang diperlukan oleh setiap pasangan yang telah menikah.
Hubungan intim yang bergairah dan mencapai puncak klimaks tertinggi tentu membuat komunikasi suami istri menjadi lebih bersemangat.
Namun, ternyata akhir-akhir ini banyak pasangan yang sering mengeluhkan urusan ranjangnya tersebut hanya gara-gara ukuran Mr.P yang kecil.
Bahkan, tak sedikit diantara pasangan tersebut yang merasa tidak bahagia di tempat tidur dan berencana ingin bercerai hanya gara-gara ukuran Mr.P suaminya.
Baca juga: Ingin Sajian Bandeng yang Gurih? Yuk, Bikin Keropok Bandeng Gresik!
Nah, melihat masalah ini, Dr. Boyke, SpOG, MARS, dari Klinik Pasutri itu kontan bersuara.
Menurutnya, ukuran bukanlah segalanya.
Apalagi ukuran orang Indonesia memang lebih kecil jika dibandingkan ras-ras lainnya.
Ukuran Mr.P orang Indonesia itu rata-rata 12-14 cm ketika ereksi.
”Semuanya itu sudah disesuaikan, ukuran Mr.P mereka (orang asing) besar karena memang faktor biologisnya sudah begitu,” jelasnya.
Ketidakpuasan seperti yang diungkapkan beberapa pasangan tersebut juga bisa jadi karena kurang pengetahuannya terhadap urusan seksualitas yang mendalam.
Baca juga: Keluarga Prilly Latuconsina Nonton Piala Dunia 2018, Jagokan Uruguay atau Perancis?
Selama ini, beberapa orang memang mengacu ke film biru (XXX), sehingga bisa jadi ia memikirkan jika semakin besar Mr.P akan semakin nikmat rasanya.
“Itu sama sekali tidak benar,” tegas Boyke.
Karena, g-spot atau titik orgasme di dalam vagina bisa dicapai oleh berbagai ukuran Mr.P.
Hanya saja, membuat perempuan mencapai klimaks menurut dr. Boyke bukanlah hal mudah.
Meskipun sering kali dibantah, toh banyak dari kita yang terpengaruh oleh mitos, “semakin besar, semakin puas.”
Padahal jika ungkapan tersebut diyakini, secara tidak sadar akan memengaruhi kenikmatan bercinta.
“Banyak dari mereka juga akhirnya menghina ukuran pasangan, sehingga pasangan juga minder,” jelas Boyke.
Baca juga: Sering Salah, Inilah Syarat Santan yang Masih Baik untuk Diolah
“Kalau sudah minder, jangan harap bakal mengeras, deh,” lanjutnya.
Urusan Mr.P tak bisa ereksi maksimal, bukan hanya lantaran faktor psikologis, tapi juga bisa karena pasangan kita punya gaya hidup yang kurang sehat.
Kalau sudah begini, jangankan Mr.P kecil, disfungsi ereksi pun bisa dialami si Mr.P besar.
Gaya hidup macam apa yang kurang sehat untuk alat kelamin pria tersebut?
Merokok! Nikotin yang terkandung dalam rokok rupanya dapat menyumbat pembuluh darah yang mampu menghambat perkembangan Mr.P.
Keras atau tidaknya Mr.P memang dipengaruhi oleh kelancaran pembuluh darah saat bercinta.
Tentunya, semakin lancar akan semakin keras.
Baca juga: Tak Hanya Dirawat, Pahami 5 Permasalahan Kuku yang Sering Terjadi!
"Sehingga, perokok itu biasanya punya Mr.P lebih kecil dibandingkan orang yang tidakmerokok,” ujar Boyke.
Selain merokok, mengonsumsi obat-obatan tertentu dan alkohol juga bisa memengaruhinya.
“Jika orang tersebut aktif mengonsumsi alkohol, maka itu akan kena liver. Dari sanalah, Mr.P akan lembek juga,” pungkasnya.(*)
(Tentry Yudvi)