Usahanya sempat mengalami pasang surut.
Krisis moneter tahun 1998 sempat menerpa dan membuat usahanya nyaris gulung tikar.
Ratusan pekerja dirumahkan dan ia kembali turun ke rumah-rumah sambil menjajakansongket.
Berkaca dari pengalaman pahit krisis moneter tahun 1998, Aina pun memutar otakdan membuat sistem kemitraan dengan para pekerjanya.
Meski menciptakan pesaing baru dalam bisnis ini, Aina tidak ragu memberikan order dari pelanggan kepada para pekerjanya yang sudah membuka usaha sendiri.
“Konsep ini lebih minim risiko dan saya juga ikut membantu mereka,” katanya.
Baca juga: Ucapkan Selamat Tinggal Pada Noda di Kemeja Putih dengan Ini!
Ratusan pekerja yang ia didik kini telah berkembang menjadi penenun Songket Silungkang dan tersebar di sejumlah daerah di Tanah Air.
Di keluarganya saja, dua anaknya telah disiapkan untuk mewarisi keahlian turuntemurun menenun songket.
Kini, Aina bisa bernapas lega.
Ia aktif membantu ratusan penenun untuk beproduksi menghasilkan hasil tenunan terbaik.