Duh, Paparan Asap Rokok Saat Hamil Bikin Pendengaran Bayi Berkurang!

By Dionysia Mayang Rintani, Senin, 9 Juli 2018 | 11:15 WIB
Ilustrasi Kehamilan (istock)

NOVA.id – Kita tahu bahwa tanpa merokok kita bisa menjadi perokok pasif yang risikonya bisa lebih besar daripada perokok aktif.

Namun yang lebih mengejutkan, risiko rokok untuk kehamilan dan janin tak hanya bisa dirasakan oleh perokok aktif saja, karena perokok pasif pun berisiko hal yang sama.

Janin yang terpapar asap tembakau memiliki peluang dua kali lebih besar kehilangan indra pendengaran dibandingkan dengan anak-anak yang tidak terpapar sama sekali.

Hal ini ditunjukkan oleh sebuah studi di Jepang.

(Baca juga: Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Perempuan di Bandung Mengaku Diperkosa)

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan perokok dewasa berisiko lebih besar untuk kehilangan indra pendengarannya ketimbang mereka yang tidak merokok.

Sayangnya, hanya sedikit yang diketahui seberapa besar risiko paparan asap rokok pada bayi atau janin terhadap indra pendengaran.

Untuk itu, para peneliti menguji data dari 50.734 anak yang lahir antara tahun 2004 dan 2010 di Kobe City, Jepang.

(Baca juga: Wah, Terbiasa Makan Masakan Padang Ternyata Sehat, lho, Ini Penjelasan Pakarnya)

Secara keseluruhan, sekitar 4 persen dari anak-anak ini terpapar pada asap rokok saat ibu mereka dalam masa kehamilan atau saat mereka bayi.

Selain itu, kurang lebih 1 persen dari populasi tersebut terpapar asap rokok pada kedua periode tersebut.

Selanjutnya, uji pendengaran yang dilakukan saat anak-anak itu berusia 3 tahun menemukan bahwa 4,6 persen dari anak-anak itu kehilangan indra pendengaran.

(Baca juga: Punya Uang Warisan Besar dan Bingung Cara Mengelolanya? Ikuti Cara Ini Saja!)

Peluang mereka untuk kehilangan indra pendengaran bahkan lebih besar 68 persen jika terpapar asap tembakau sejak janin.

Anak-anak tersebut juga 30 persen lebih besar apabila mereka menjadi perokok pasif saat mereka masih bayi, demikian hasil temuan studi tersebut.

Artinya, jika anak-anak terpapar asap rokok pada kedua periode tersebut, mereka berpeluang 2,4 kali besar untuk kehilangan indra pendengaran.

(Baca juga: Ingin Santap Sarapan dengan Spaghetti Spesial? Bikin Italian Meatball, yuk!)

 “Pasien yang paling berisiko kehilangan indra pendengaran adalah mereka yang terpapar langsung asap rokok saat ibu mereka dalam masa kehamilan,” ujar Dr. Matteo Pezzoli, seorang spesialis indra pendengaran di Rumah Sakit San Lazzaro di Alba, Italia.

"Menariknya, paparan pada asap rokok di usia dini tampaknya memperburuk efek kerusakan sebelum dilahirkan," ujar Pezzoli, yang tidak terlibat studi ini, lewat email.

Permasalahan lain saat para perempuan hamil merokok, tindakan tersebut dapat menghambat pertumbuhan otak janin dan berakibat pada disfungsi kognitif indra pendengaran, ujar Pezzoli.

(Baca juga: Ingin Santap Sarapan dengan Spaghetti Spesial? Bikin Italian Meatball, yuk!)

Merokok juga dapat merusak reseptor sensor di telinga yang meneruskan pesan ke otak berdasarkan getaran suara.

Secara global, sekitar 68 juta orang menderita kehilangan fungsi pendengaran dan diperkirakan berawal sejak masa kanak-kanak mereka, ujar Koji Kawakami dari Kyoto University dan para koleganya dalam jurnal Paediatric and Perinatal Epidemiology.

Para peneliti mengkaji kemampuan indra pendengaran anak-anak ini dengan mengimplementasikan apa yang disebut dengan uji bisik.

(Baca juga: Berdasar Bulan Lahir, Ini Alasan yang Bikin Orang Jatuh Cinta pada Kita)

Untuk keperluan tes ini, ibu-ibu mereka berdiri di depan anak-anak ini untuk mencegah anak-anak ini membaca gerakan bibir ibunya.

Kemudian ibunya membisikkan satu kata sementara salah satu telinga anak-anak ini ditutup.

Meskipun tes ini dianggap cara akurat untuk mengkaji kemampuan indra pendengaran pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia lebih besar, ada kekhwatiran mengenai seberapa besar hasil tes terhadap anak-anak ini bisa diandalkan.

Tes ini dianggap lebih andal apabila dilakukan oleh praktisi klinik terlatih dan spesialis.

(Baca juga: Ucapkan Selamat Tinggal Pada Noda di Kemeja Putih dengan Ini!)

Dengan kata lain, tes tersebut dianggap kurang handal apabila dilakukan oleh para pengasuh, ujar para peneliti.

Sayangnya, masih belum jelas seberapa akurat hasil studi ini berdasarkan berbagai uji yang dilakukan oleh orang tua anak-anak itu, demikian pengakuan dari para peneliti.

Studi ini juga bukan sebuah eksperimen terkendali yang dirancang untuk membuktikan kebenaran dan bagaimana paparan asap tembakau pada masa kehamilan atau bayi secara langsung menyebabkan kerusakan pada indra pendengaran anak-anak.

(Baca juga: 5 Pesepak Bola Ganteng Ini Bikin Nonton Piala Dunia 2018 Makin Seru)

"Belum ada evaluasi medis yang standar terkait indra pendengaran atau pengujian terhadap telinga oleh spesialis telinga," ujar Dr. Michael Weitzman, seorang dokter spesialis anak dan peneliti indra pendengaran di New York University yang tidak ikut serta dalam studi ini.

Tindak Lanjut "Lebih dari itu, tingkat keseriusan hilangnya indra pendengaran tidak dapat dipastikan dalam studi ini," ujar Weitzman.

"Studi ini tidak menindaklanjuti perkembangan anak-anak itu semasa masa kanak-kanak, jadi kami belum tahu apakah ada perbaikan dalam indra pendengaran anak-anak itu setelah pelaksanaan studi atau malah makin memburuk seiring waktu," sambungnya.

(Baca juga: Seperti di Museum, Rasyid Rajasa Pajang Baju Pengantinnya di Rumah)

Meskipun demikian, hasil studi ini menjadi tambahan bukti yang mengaitkan paparan tembakau dengan masalah pendengaran pada anak-anak, ujar Weitzman.

Untuk melindungi anak-anak terhadap masalah kerusakan indra pendengaran akibat paparan asap rokok, penting bagi kita untuk segera berhenti merokok setelah mengetahui mereka hamil , ujar Huanhuan Hu, seorang peneliti di National Center for Global Health and Medicine di Jepang.

"Untuk meminimalisir peluang terpaparnya janin pada asap rokok di dalam rahim, anggota keluarga lainnya harus juga berhenti merokok, atau paling tidak tidak merokok di rumah atau dekat perempuan hamil," ujar Hu yang tidak menjadi bagian dari studi ini.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terpapar Asap Rokok Saat Hamil Berpotensi Ganggu Pendengaran Bayi"