Kisah Sukses Siti Retnanik, Mengolah Dedaunan Hingga ke Eropa

By Nova.id, Kamis, 12 Juli 2018 | 14:30 WIB
Mengolah Daun Hingga ke Eropa (Gandhi)

“Sebenarnya    saya    tidak menyangka  jadi  pengrajin  seperti  sekarang ini, karena pada dasarnya tidak punya bakat membuat kerajinan selain keterampilan memasak,”  kata  ibu  kelahiran  Jember,  Jawa Timur ini pelan.

Retnanik  mengungkapkan  bahwa  orang yang awalnya bersemangat membuat kerajinan dari limbah daun adalah suaminya.

Mendiang  suaminya  punya  latar  belakang pertanian  dan  kebetulan  berdinas  di  Dinas Perkebunan Provinsi Jatim.

(Baca juga: Zaskia Adya Mecca Sebut Putra Bungsunya Bayi Koala, Kenapa ya?)

Keseharian suaminya adalah gemar bertanam di halaman belakang rumahnya,  yang  saat  itu  masih tinggal di Perumahan Pondok Chandra Sidoarjo.

Anehnya,   sebagian   sampah   dedaunan yang   berguguran   tidak   dibuang, tetapi diawetkan dengan  cara  disimpan di antara lembaran-lembaran   buku   atau   istilahnya disebut  proses  herbarium.   

“Pada awalnya saya sering marah, kan lebih baik dibuang di sampah,  atau dibakar supaya bersih ketimbang mengotori rumah,” katanya.

(Baca juga: Curahan Kesedihan Istri Penyelam yang Tewas saat Selamatkan Tim Sepak Bola Thailand)