“Sebenarnya saya tidak menyangka jadi pengrajin seperti sekarang ini, karena pada dasarnya tidak punya bakat membuat kerajinan selain keterampilan memasak,” kata ibu kelahiran Jember, Jawa Timur ini pelan.
Retnanik mengungkapkan bahwa orang yang awalnya bersemangat membuat kerajinan dari limbah daun adalah suaminya.
Mendiang suaminya punya latar belakang pertanian dan kebetulan berdinas di Dinas Perkebunan Provinsi Jatim.
(Baca juga: Zaskia Adya Mecca Sebut Putra Bungsunya Bayi Koala, Kenapa ya?)
Keseharian suaminya adalah gemar bertanam di halaman belakang rumahnya, yang saat itu masih tinggal di Perumahan Pondok Chandra Sidoarjo.
Anehnya, sebagian sampah dedaunan yang berguguran tidak dibuang, tetapi diawetkan dengan cara disimpan di antara lembaran-lembaran buku atau istilahnya disebut proses herbarium.
“Pada awalnya saya sering marah, kan lebih baik dibuang di sampah, atau dibakar supaya bersih ketimbang mengotori rumah,” katanya.
(Baca juga: Curahan Kesedihan Istri Penyelam yang Tewas saat Selamatkan Tim Sepak Bola Thailand)