Ekstotisme Pantai Kuala Cut yang Jadi Surga Baru Para Surfer, Plesir yuk!

By Healza Kurnia, Sabtu, 14 Juli 2018 | 09:00 WIB
Destinasi wisata bagi para pecinta surfing, Pantai Kuala Cut di Aceh (dok. pribadi)

NOVA.id - Mungkin jika kita ingin bermain surf banyak orang mungkin memandang Bali, Lombok, atau mungkin seperti Pantai G-Land yang berada di Banyuwangi adalah lokasi pantai yang menarik.

Namun, ternyata di ujung timur Indonesia, tepatnya di Provinsi Aceh juga ada salah satu pantai yang sangat tepat untuk dijadikan tempat surfing.

Tepatnya berada di Pantai Pantai Kuala Cut.

Lokasinya di kawasan Lampuuk, Lhoknga, Aceh Besar.

Baca juga: Bayar Jutaan, Raditya Dika Cicipi 17 Makanan Berwujud Tak Lazim

Bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat selama 10 menit melewati rute yang masih berupa bebatuan.

Semua terbayar ketika tiba di Pantai Kuala Cut.

Deretan saung-saung pinggir pantai meminta untuk segera disinggahi.

Saung ini sengaja didesain menghadap dan mengitari bibir pantai agar pengunjung bisa menikmati suasana pantai dari sini.

Letak saung terbagi dua.

Pertama saung atas terletak di atas sekatan dinding batu setinggi 1,5 meter yang mengitar di sepanjang pantai.

Lalu saung bawah yang berada di balik sekatan dinding batu.

Baca juga: Haid Saat Mengandung, Perempuan Ini Tak Tahu Jika Hamil Anak Kembar

“Meski lokasinya berdekatan, ombak di Pantai Kuala Cut agak kencang dan lebih tinggi dibanding Pantai Lampuuk. Apalagi memasuki awal November hingga awal April, ombaknya tinggi. Itu waktu favorit para wisatawan asing untuk berselancar,” jelas Zul.

Di awal November-April, Pantai Kuala Cut hadirkan ombak kelas dunia yang cocok digunakan untuk berselancar (Bagus Septiawan/NOVA)

Pengelola pantai pun menyewakan beberapa papan selancar bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi surfing.

Untuk pemula jangan khawatir, disediakan juga sewa papan selancar dan guide-nya untuk memandu pemula dalam berselancar.

Sewa papan saja dikenakan Rp50 ribu seharian, sementara sewa pemandu dikenai tarif Rp300 ribu per jam.

“Kalau mau ambil seharian lebih murah. Hanya Rp1,2 juta. Hitungannya latihan pagi selama dua jam, latihan sore tiga jam,” tuturnya lagi.

Baca juga: Yuk, Buang Penat di Akhir Pekan dengan Menginap di Pantai Lampuuk!

Pengelola pantai juga menyiapkan wahana kayak surf yang tak kalah menarik.

Bedanya dengan surfing biasa adalah alas berselancar yang digunakan saat kayak surf bukan papan selancar pada umumnya, melainkan papan menyerupai kayak dengan tambahan dayung.

Pengelola pantai menyediakan kayak sewaan.

Namun, lantaran banyak yang belum menguasai penggunanaan kayak surf, pengelola pantai selalu mendampingi penyewa dengan guide-nya.

“Sewanya memang agak mahal, Rp2 juta untuk sewa seharian. Tapi dijamin puas setelah merasakan sensasi berkayak di atas ombak,” terangnya.

Penginapan juga tersedia di Pantai Kuala Cut.

Baca juga: Mantap Berhijab, Ini Gaya Pertama Nikita Mirzani yang Bisa Jadi Inspirasi

Harganya sedikit lebih mahal dibanding penginapan di Pantai Lampuuk.

“Soalnya kebanyakan yang menyewa turis asing, makanya harga kami sesuaikan. Ada delapan kamar dengan harga mulai dari Rp350 ribu hingga Rp1 juta, tergantung fasilitas,” imbuh Zul.

Warung makan di Pantai Kuala Cut juga menyediakan menu western food, tentu didampingi makanan Indonesia juga.

Jadi, ketika musim ombak sedang bagus, tak ada salahnya berkunjung ke Pantai Kuala Cut untuk merasakan sensasi berselancar di atas ombak berkelas dunia.

Tak heran, pada 10-11 Desember tahun 2016 lalu pantai ini dijadikan arena untuk acara Aceh Surfing Festival 2016.(*)

(Bagus Septiawan)