Berlibur ke Aceh? Yuk, Nikmati Cara Minum Kopi dengan Gelas Terbalik!

By Healza Kurnia, Sabtu, 14 Juli 2018 | 10:00 WIB
Rasakan sensasi nikmat minum kopi dari gelas terbalik, lebih awet tahan panas (Bagus Septiawan/NOVA)

NOVA.id - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi terbaik di dunia.

Tak heran jika banyak daerah yang menghasilkan biji kopi dengan ciri khas berbeda.

Aceh misalnya, dikenal salah satunya karena keharuman kopi Gayo-nya.

Kini, racikan kopi di Tanah Rencong sudah banyak ditransformasikan kedai-kedai kopi sehingga lebih variatif olahan dan penyajiannya.

Di Banda Aceh, usaha kedai kopi memang menjanjikan.

Baca juga: Ekstotisme Pantai Kuala Cut yang Jadi Surga Baru Para Surfer, Plesir yuk!

Peluang bisnis ini ditunjang kebiasaan masyarakat setempat yang rutin mengonsumsi kopi.

Pengunjung yang datang pun tak hanya bersantai.

Banyak di antara mereka yang asyik mengobrol atau mendiskusikan berbagai topik percakapan.

Misalnya soal pekerjaan, transaksi bisnis, mengerjakan tugas kampus, dan lainnya.

Semua ini mereka lakukan di kedai kopi.

Tren ini mendorong pengelola kedai untuk selalu menyajikan variasi menu kopi yang menggugah selera pengunjung.

Abucek Coffee, contohnya.

Kedai Abucek Coffee yang ada di Aceh (Bagus Septiawan/NOVA)

Terletak di Jalan Soekarno Hatta, Lampeneurut, Banda Aceh, kedai ini hadir dengan sajiankopi khas, salah satunya kopi khop.

Baca juga: Mau Cantik dengan Sulam Alis, Perempuan Ini Malah Alami Hal Mengerikan

Nama itu sekilas asing di telinga. Saat disajikan, penampilannya pun tak kalah asing seperti namanya.

Bagaimana tidak, kopi tubruk hitam ini disajikan dalam gelas terbalik dengan wadah piring kecil di bawahnya.

Secara harfiah, kopi khop berarti kopi telungkup, artinya kopi yang disajikan dengan cara membalik gelasnya.

Ternyata, sajian kopi semacam ini bukan tanpa sebab.

Menurut Muhammad Khalil, pemilik Abucek Coffee, setiap orang yang minum kopi pasti butuh waktu lama untuk menghabiskan kopinya.

Padahal, jika kelamaan dan tak segera dihabiskan, kopi tersebut pasti terasa adem saat diminum sehingga jadi enggak nikmat lagi.

Baca juga: Ups! Lagi, Meghan Markle Ketahuan Sedang Bersilang Kaki, Tidak Sopan?

“Makanya, untuk mempertahankan panas kopi lebih lama, gelas harus ditutup. Kalau ditutupnya dari atas pun ribet, harus buka tutupnya berulangkali. Akhirnya dicoba, kenapa enggak dibalik aja gelasnya supaya penikmat kopi bisa mendapatkan panas kopi yang lebih lama tanpa harus repot buka-tutup wadah gelas kopinya. Sebenarnya sajian kopi semacam ini bukan saya yang menciptakan. Saya hanya melestarikan karena cara minum kopi semacam ini adalah tradisi turun temurun kawasan pesisir di Aceh Barat,” cerita Khalil, April lalu.

Mendengar ceritanya tak semata-mata menghentikan rasa penasaran terhadap kopi khop.

Pengunjung awam pasti bingung bagaimana cara meminum kopi dalam gelas terbalik.

Khalil memeragakannya sambil meminum segelas kopi khop.

Diambilnya sebuah sedotan.

Sambil ditempelkan ke mulut, sedotan itu diarahkan ke sela-sela antara ujung gelas dan wadahnya.

Khalil pun meniup sedotan itu.

Seketika air kopi keluar dari dalam gelas dan membanjiri wadah.

Baca juga: Unggah Foto Jadul, Wajah Shireen Sungkar Mirip Hawa Putrinya?

“Kalau sudah begini baru bisa diminum pakai sedotan. Jadi, tiupan tadi hanya pancingan agar airnya mau ke luar. Ingat, ditakar, ya, kalau niup. Supaya kopi yang keluar sesuai,” jelas Khalil sambil menyeruput kopinya.

Cara minum yang tidak biasa itu memang menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat kopi khop di kedai Abucek Cofee.

Ubaydillah salah satunya.

Dia mengaku sering datang ke kedai ini hanya untuk menikmati kopi khop.

“Selain karena aku penikmat kopi, penyajiannya yang aneh menjadi daya tarik tersendiri. Rasa kopi hitamnya pun kental. Berasa di mulut. Selain penampilan unik, rasa pun menarik,” terangnya yang mengaku hampir setiap hari datang ke Abucek Cofee.

Di kedai ini sebenarnya tersaji kopi dalam tiga jenis menu, masing-masing ragam kopiArabika, Robusta, dan blend.

Baca juga: Andre Taulany Kejutkan Istri dengan Semangkuk Bakso Palsu, Kok Bisa?

Namun, menurut Khalil, kedainya hanya menyajikan jenis kopi Robusta untuk kopi khopnya.

“Kita menjaga kealamian warisan budaya itu. Kopi khop dari pesisir Aceh Barat, kan, hitam dan pekat rasa kopinya. Dibuatnya pun dari biji kopi Robusta. Jadi semirip mungkin kita buat yang seperti itu. Supaya kualitas tetap terjaga, kami ambil biji kopinya langung dari Takengon, Aceh Tengah,” imbuhnya lagi.

Saat dicicpi, aroma kopi khop memang tak terlalu tajam.

Namun, rasa kopi Robusta Gayo yang pekat tak bisa terhindarkan.

Khalil sengaja tak menambahkan gula atau pemanis lain pada kopi khop agar rasa khas dari kopi Robustanya tak hilang.

“Pengunjung yang datang ke sini mayoritas mencari rasa alami kopi, tanpa pemanis apapun. Itu juga yang jadi ciri khas kedai kita. Hanya dengan Rp10 ribu, kopi khop sudah bisa dinikmati pengunjung,” pungkasnya.(*)

(Bagus Septiawan/NOVA)