NOVA.id - Furnitur berbahan kayu bekas memiliki karakter tersendiri karena dipastikan tidak ada yang sama antara yang satu dengan lainnya.
Kala kita ingin mempercantik rumah, furnitur ini bisa dijadikan salah satu alternatif.
Penggunaan kayu palet ini diterapkan keluarga Listiyo P. Subiyakto di rumah dan apartemen mereka.
Menurutnya, kayu itu punya cerita, dan itu yang membuatnya menarik.
“Sehingga rumah kami yang sederhana dan simpel menjadi lebih hangat dan lebih membumi. Tapi, tidak dipungkiri saat ini harga kayu solid juga tidak bisa dibilang murah,” jelas Listiyo, sang pemilik rumah.
Baca juga: Syuting dengan Prilly Latuconsina, Rossa Merasa Ada Chemistry, Kenapa ya?
Untuk menyiasatinya, kayu yang dipakai dalam rumah kebanyakan kayu bekas, meski ada juga kayu baru untuk beberapa bagian rumah.
“Namanya juga kayu bekas, ya tidak semulus kayu baru. Justru di situlah menariknya, mulai dari lubang bekas paku, serat yang acak, warna yang tidak sama, membuatnya punya cerita,” tuturnya.
Kayu bekas, lanjut Listiyo, punya kelebihan karena mengalami oven alami.
“Usianya terkena panas dan hujan, jadi kondisi kayunya sudah matang dan jarang ada pemuaian ulang. Beda seperti kayu olahan hasil pabrikan, kayu solid itu membutuhkan sifat ke “nrimo”an pemilik," beber dia.
Biasanya kayu baru kadang akan melengkung, memuai dan berubah ukuran karena cuaca.
Baca juga: Bahaya! Inilah 5 Alasan untuk Tidak Memencet Jerawat di Wajah
Sementara kayu bekas meskipun jarang memuai kebanyakan ada banyak luka, bompel dan banyak lainnya.
“Kayu mengajarkan hal baik menurut saya. Sadar dan menerima konsekuensi menggunakan kayu. Dan itu sebanding dengan unik dan kesan hangat yang dia berikan,” terangnya.
Listiyo menerapkan penggunaan aksen kayu ini di hampir semua area rumah maupun apartemen.
“Kayu yang kami gunakan kebanyakan kayu jati Belanda bekas pallet. Karena lebih murah dari kayu solid grade bagus,” kata dia.
Selain itu, dalam soal perawatan pun belum pernah menuai kendala.
Baca juga: Non Stop Shopping, Ini Lokasi Belanja Favorit dan Terbesar di Dubai
“Kalau mau mendapatkan kesan mengilap dari kayu-kayu itu tinggal di-wax saja. Tapi kami lebih suka dibiarkan begitu saja. Karena kesan dove, terlihat lebih alami,” ujarnya.
Begitu juga dengan antirayap, logikanya kalau kayu bekas pallet biasanya sudah pernah disemprot fumigasi sesuai prosedur pengiriman barang.
“Berarti sudah pernah dilapisi antirayap,” imbuhnya.
Kalaupun ada kayu bekas lain selain kayu pallet yang digunakan, tentu saja sudah berupa kayu bekas berumur yang sudah selamat melalui usia.
“Jadi, rayap pun juga terbukti malas menjamahnya,” pungkas dia.(*)
(Noverita K. Waldan)