Salut! Anak dari Penjual Sandal Ini Mampu Tembus UGM, Begini Kisahnya

By Alsabrina, Minggu, 15 Juli 2018 | 14:30 WIB
Agoes Kevin dan ibunya (dok. kompas.com)

NOVA.id – Komang Suciani (48 tahun), pulang membawa buntalan kantong plastik berisi puluhan sandal jepit yang baru dibelinya dari grosir.

Selanjutnya, sanda-sandal tersebut ditempeli pernak-pernik menyerupai bunga anggrek dari bahan karet sehingga mirip dengan aslinya. Sandal tersebut nampak indah dengan bunga anggrek di tengah talinya.

Lalu, ia mengemas sandal tersebut ke dalam kantong untuk dititipkan di toko suvenir di Bali. Pekerjaan ini dilakoni Suciani untuk menghidupi keluarga mereka.

Sejak enam tahun Suciani sudah berpisah dengan suami. Praktis, Suciani menghidupi keluarga sendiri dengan cara berjualan sandal.

Baca juga: Air Lemon Bantu Turunkan Berat Badan? Tapi Ini Kata Para Ahli

  1. Menjual sendal dan gelang kerang

Meski penghasilan tidak seberapa, Suciani mengaku beruntung saudara kandungnya sedikit banyak membantu dengan mengizinkan dia dan anak bungsunya, Agoes Kevin Dwi Kesuma Parta, hidup menumpang di rumah mereka. 

Satu pasang sandal jepit ia jual dengan harga lima ribu rupiah. Sedangkan modal untuk membeli sandal tersebut seharga Rp3.500.

Untuk sandal dengan bahan yang lebih bagus lagi, ia beli dengan harga Rp 8.000 lalu dijual dengan harga Rp12.000.

Baca juga: Setelah Menangis di Televisi, Kini Nikita Mirzani Ungkap Hal Sedih, Kenapa Ya?

“Dalam satu bulan bisa menjual hingga 300 pasang sandal, tergantung ramai dan tidaknya pengunjung,” katanya.

Menurut Suci, ia baru bisa mendapatkan uang setelah dagangan titipannya tersebut laku dan terjual habis. Biasanya toko tempat ia biasa menitipkan sandal akan menginformasikan apabila barang dagangannya sudah habis terjual.

“Sekali pasok sekitar dua lusin,” paparnya. Selain menjual sandal jepit, Suci juga menjual gelang yang terbuat dari kerang.

Ia mengambil gelang tersebut dari pengrajin yang selanjut ia jual kembali ke toko yang pemiliknya ia kenal.