Selamatkan 10.000 Nyawa, Alat Tes Pernapasan Ini Bisa Deteksi Kanker!

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Selasa, 17 Juli 2018 | 19:15 WIB
Selamatkan 10.000 Nyawa, Alat Tes Pernapasan Ini Bisa Deteksi Kanker! ()

NOVA.id - Tes napas perintis kanker tengah diuji coba oleh NHS dan telah menyelamatkan 10.000 nyawa dalam setahun dengan mendeteksi kanker stadium awal.

Seorang ilmuan dari Cambridge, Dr. Billy Boyle mengungkapkan bahwa ini akan mengurangi biaya pelayanan kesehatan sebesar 245 juta euro pada tahun 2020.

Selamatkan 10.000 Nyawa, Alat Tes Pernapasan Ini Bisa Deteksi Kanker! ()

"Kemungkinan bertahan hidup 10 kali lebih tinggi dan biaya perawatan 10 kali lebih rendah ketika terdeteksi pada tahap awal," ungkap Dr. Boyle yang dilansir dalam Mirror.co.uk pada 16 Juli 2018.

(Baca juga: Lempar Surat dalam Botol ke Laut, 2 Tahun Kemudian Muncul Jawaban Tak Terduga)

Alat bernama ReCIVA Breath Sampler ini menggunakan nanochip seukuran koin untuk dapat menganalisis napas dan memberitahu apakah terdapat kanker dari reaksi kimia dalam 30 detik.

Para ahli mengaharapkan alat ini nantinya akan dikembangkan dan dapat mendeteksi penyakit serius lainnya.

Selamatkan 10.000 Nyawa, Alat Tes Pernapasan Ini Bisa Deteksi Kanker! ()

Uji coba alat ini dilakukan di Rumah Sakit Addenbrooke, Cambridge pada tahun 2015 silam dan hingga kini masih diperluas ke 13 rumah sakit lainnya.

(Baca juga: Ratu Terima Kunjungan Seorang Diri, Para Pangeran Tolak Bertemu Trump? )

Apabila alat ini terbukti berhasil secara signifikan dan memenuhi prosedur persyaratan lainnya akan ada peluang untuk menjadi perawatan rutin NHS pada tahun-tahun mendatang.

Perusahaan alat diagnosis Dr. Boyle Owlstone Medical baru-baru ini menerima penghargaan dari MacRobert Award sebagai salah satu penemuan terobosan terbaik.

Para juri menganggap penemuan ini memiliki sisi transformatif.

(Baca juga: 5 Rekomendasi Minyak Esensial untuk Seimbangkan Hormon buat Kesehatan )

Sahabat NOVA, semoga alat ini bisa membawa kemajuan di dunia kedokteran dan menekan jumlah pasien kanker ya. (*)