Hal ini tentu bisa menghambat langkah kita dalam berkarier.
Baca juga: Sambut Hari Anak, BJ Habibie Ajak Anak Indonesia Miliki Pola Makan Sehat
Psikolog Ratih Ibrahim, S.Psi., Psikolog, MM dari Personal Growth menjelaskan, seringkali sindrom Cinderella Complex membatasi ruang gerak perempuan yang memilih untuk bekerja.
“Yang menjadi pembatas sebetulnya adalah diri kita sendiri. Kalau kita bilang, Saya hanya perempuan, saya nggak berdaya dan level saya hanya sampai di sini’, itulah yang disebut dengan Cinderella Complex. Kita taruh langit-langit kaca di atas kepala kita, sehingga kita terus berpikir bahwa kita tak bisa sampai ke level yang lebih tinggi karena kita perempuan,” terang Ratih.
Jika seorang perempuan terus memiliki pemikiran seperti itu, tentu hal ini membuatnya kehilangan kesempatan mencetak prestasi di dunia kerja.
Kenyataannya, kita tak bisa mengharapkan keajaiban saja, melainkan harus disertai dengan usaha dan kemauan yang keras.
Baca juga: Pakai Masker Rambut DIY Ini untuk Taklukan Rambut Kusut
Namun sayang, banyak perempuan yang menolak tawaran promosi dari perusahaan empatnya bekerja dengan berbagai alasan.
Biasanya, mereka dihantui perasaan khawatir akan kemampuannya yang belum memadai.
Atau memikirkan nasib suami dan anak-anak jika dirinya menjadi semakin sibuk dengan jabatan baru.
Tak jarang, mereka berharap sang suami bisa menjelma menjadi pangeran yang bisa memenuhi segala mimpi dan ambisi istrinya.
Akhirnya, penyesalan datang ketika usia tak lagi muda.
Kesempatan yang tadinya terbuka lebar pun akhirnya menjadi sia-sia.(*)
(Wida Citra Dewi)