NOVA.id - Bila selama ini kita lebih percaya terhadap kinerja airbag, ketimbang sabuk pengaman saat kecelakaan, sebetulnya kita telah memahami sesuatu yang keliru.
Karena sabuk pengaman sendiri merupakan perlindungan keselamatan yang utama (atau disebut primary restraint system) pada kendaraan.
Sedangkan airbag, digolongkan sebagai perlindungan keselamatan sekunder (secondary/supplementary restraint system).
Artinya, sabuk pengaman bekerja jauh lebih efektif untuk mengamankan penumpang dibanding airbag atau kantung udara.
Baca juga: 5 Tips Mengawasi Anak Saat Gunakan Gadget dari Kominfo dalam Peringatan HAN
Sejak awal dekade 1990, bahkan mungkin sebelum itu, telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa sabuk pengaman dapat mencegah kematian akibat kecelakaan hingga rasio 70 persen.
Sementara kantung udara hanya mengurangi risiko kematian di angka 15 persen saat kecelakaan frontal dan bisa jadi sama sekali tak berfungsi saat terjadi kecelakaan parsial.
Itulah mengapa kita tetap wajib mengutamakan sabuk pengaman ketika berkendara, serta tak boleh hanya pasrah pada pertolongan kantung udara.
“Fungsi safety belt memengaruhi fungsi kantung udara. Ketika terjadi benturan keras, safety belt akan menahan dan menarik penggunanya sehingga tidak terdampak dorongan,” kata Siswanto, Service Manager di dealer Astrido Toyota Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sebagaimana dikutip dari laman otomotifnet.gridoto.com.
Baca juga: Nikmati Kelezatan Kerang Bumbu Pindang di Malam Hari, Bikin yuk!
Sederhananya, ketika terjadi kecelakaan di laju pelan, sabuk pengamanlah yang akan meminimalkan risikonya.
Begitu pula saat terjadi kecelakaan lain yang menyebabkan kantung udara mengembang.