NOVA.id - Seorang gadis berusia 22 tahun harus kehilangan kedua kakinya saat menaiki perahu.
Perahu yang ia tumpangi di Bahamas, Amerika Utara meledak secara tiba-tiba.
Gadis bernama Stephanie Schaffer ini pun hanyalah salah satu dari 12 orang yang berada dalam perahu.
(Baca juga: Duh, Saudara Tiri Meghan Markle Mengaku Manfaatkan Meghan untuk Dapatkan Uang dengan Cara Ini)
Satu di antaranya meninggal dunia, sedangkan 7 orang luka-luka.
Dilansir dari ABC News, ibunda Stephanie, Stacey Schaffer Bender mengatakan bahwa anaknya telah menjalani operasi sebanyak 10 kali.
Saat ini ia belum mengetahui kakinya telah hilang.
(Baca juga: Dilarikan ke Rumah Sakit Diduga OD, Sahabat Demi Lovato Tunjukkan Dukungannya)
Keluarganya sejak awal memilih Exuma di Bahamas sebagai destinasi wisata mereka.
Beberapa hari mereka berada dalam perjalanan, mereka fokus dan bersantai.
Sehari sebelum kejadian, mereka sempat snorkeling dan bermain kayak.
(Baca juga: Jadi Penggemar Berat, Melly Goeslaw Makan Sate dan Tampil ala Suzanna)
Satu-satunya ketakutan ibunya saat itu hanya jika Stephanie belum belum makan pagi.
Tidak ada tanda-tanda awal yang menunjukkan ada yang tidak beres dengan kapal.
Bender mengatakan bahwa ia merasa takut saat itu, namun mencoba untuk tetap tenang setelah melihat Stephanie yang tidak takut akan apapun.
(Baca juga: Pangeran Charles Punya Panggilan Sayang untuk Meghan Markle, Apa ya?)
Namun kemudian, Bender merasakan dirinya dilempar dari perahu.
"Saya tahu semua orang terluka," ujarnya. "Saya melihat perahu. Saya dapat melihat nyala api."
Waktu itu, Bender hanya menemukan suami dan anaknya yang paling bungsunya. "Aku histeris mencari anakku".
Tetapi, Schaffer terjebak dalam kapal dengan metal yang mengikatnya.
Saat itu Bender menyadari bahwa anaknya terluka parah.
Setelah beberapa orang membantunya, Schaffer dapat keluar dari kapal dan akhirnya dibawa ke rumah sakit menggunakan truk karena tidak adanya ambulans.
Schaffer telah mengalami koma dan kini akhirnya terbangun. Sang ibu dipenuhi rasa takut dan bersalah, juga masih merasa ikut bertanggung jawab atas luka yang dialami putrinya.
Sekarang Bender hanya berharap yang terbaik dan menginginkan "kaki baru" segera untuk putrinya.(*)