NOVA.id - Tubuh kita layaknya mobil yang pelan-pelan memburuk seiring bertambahnya usia.
Banyak dari kita mengalami penaikan berat badan di umur yang semakin lanjut.
Selain itu, metabolisme selalu disalahkan atas penaikan berat badan.
(Baca juga: Ini Bunyi Pesan Haru Rekaman Suara Terakhir Anak dalam Boneka Beruang)
Namun ternyata, metabolisme yang memburuk bukanlah pelakunya.
Faktanya, menaiknya berat badan di usia lanjut berhubungan dengan tingkat aktivitas fisik.
Menurut National Institutes of Health, pola aktivitas kita lebih berpengaruh daripada metabolisme saat umur kita di atas 30 tahun.
Lalu bagaimana cara menurunkan berat badan yang paling tepat?
(Baca juga: Sayang Sekali, Calon Suami Putri Eugenie Tak Akan Dapat Gelar Kerajaan Karena Alasan Ini)
Meningkatkan Metabolisme untuk Menurunkan Berat Badan adalah Mitos
Metabolisme merupakan istilah untuk proses pembakaran kalori tubuh secara natural.
Sayangnya, metabolisme tidak bisa ditingkatkan untuk menurunkan berat badan.
Sehingga, makanan pedas dan teh hijau tidak akan menurunkan berat badan.
(Baca juga: Diajak Mengoceh Sang Buah Hati, Samuel Zylgwyn Malah Menangis)
Saat umur kita bertambah, kita menjadi tidak begitu aktif secara fisik.
Para peneliti tidak menganggap metabolisme sebagai penyebab badan kita bertambah gemuk.
Lalu bagaimana cara menurunkan berat badan yang tepat?
(Baca juga: Duh, Saudara Tiri Meghan Markle Mengaku Manfaatkan Meghan untuk Dapatkan Uang dengan Cara Ini)
Selalu Bergerak
Untuk menghindari peningkatan berat badan, bergeraklah secara rutin setiap harinya.
Hal itu bisa dilakukan dengan menaiki tangga di kantor atau berolahraga beberapa kali seminggu.
Dilansir dari Business Insider, hasil riset baru menyebutkan bahwa gerakan tubuh sedikit saja lebih baik dibandingkan tidak sama sekali.
(Baca juga: Dilarikan ke Rumah Sakit Diduga OD, Sahabat Demi Lovato Tunjukkan Dukungannya)
Gerakan tubuh meskipun sedikit dapat menghindari kita dari penyakit yang menyebabkan kematian.
Penelitian itu dipublikasikan di jurnal American Heart Association, menggunakan data aktivitas fisik dan tingkat kematian dari survei nasional pada 4800 orang.
Fakta lain menyebutkan bahwa orang yang kerap olahraga di gym bernasib tidak lebih baik daripada mereka yang bergerak dengan jumlah yang sama (seperti berjalan ke stasiun kereta dan jalan pagi bersama anjing). (*)