NOVA.id - Jika Si Kecil punya teman dekat yang berperilaku buruk, tentu Sahabat NOVA memikirkan pengaruhnya yang akan "menular" kepada anak kita, bukan?
Terlalu membatasi hubungan pertemanan yang dibuat oleh anak kita, tentu tak baik juga.
Namun, jika kita merasa tidak suka dengan salah satu atau beberapa teman dekat anak yang memiliki sifat buruk, perlu juga diwaspadai.
Intinya, jika Sahabat NOVA tidak senang dengan teman pilihan Si Kecil, kita harus mulai memikirkan, kapan kita harus mulai merasa takut teman-temannya akan memberikan pengaruh yang tidak baik, serta bagaimana kita mengatasinya.
Berikut ini beberapa rahasia para orang tua yang bisa membantu kita melewati masalah serupa, yang mungkin kita hadapi pada saat membesarkan anak-anak.
Agar pertemanan mereka tak terganggu, kitaperlu sedikit panduan. Simak beberapa teknik berikut ini.
(Baca juga: Waspada Timbal dalam Kosmetik, Berdampak pada Saraf Hingga Kesuburan!)
1. Ajukan Pertanyaan & Dengarkan
Cobalah mencari tahu, mengapa anak kita tertarik untuk menjalin pertemanan dengan temannya ini.
Perhatikan jawaban yang diberikan oleh anak.
Apakah anak kita memerlukan perlindungan darinya? Apakah dia dikeluarkan dari kelompoknya?
Apakah dia tidak punya teman lain? Atau, apakah temannya mempunyai video game yang tidak dimilikinya, karena kita melarangnya untuk memilikinya?
Pertanyaan yang baik, yang kita ajukan dengan tenang, dapat membantu anak memikirkan masalah yang dialaminya dan memutuskan, apakah temannya yang tidak kita sukai ini merupakan teman yang baik atau tidak.
Ingat, jangan menghakiminya.
Kumpulkan saja fakta terlebih dulu, sebelum bertanya lebih detail.
(Baca juga: Dekorasi Rangkaian Pernikahan Tasya Kamila-Randi Bachtiar, Inspiratif!)
2. Bukalah Pintu Rumah Lebar-lebar
Jadikan rumah kita lebih terbuka dan nyaman bagi teman-teman Si Kecil.
Hal ini akan sangat membantu kita untuk dapat mengenal lebih jauh pribadi serta karakter teman-teman anak dengan lebih baik.
Selain itu, perasaan kita pun akan lebih nyaman, karena tahu di mana anak-anak berada.
Sahabat NOVA juga akan lebih mengetahui, apakah rasa tidak suka terhadap temannya ini beralasan atau tidak.
(Baca juga: Pergi ke Gereja, Penampilan Ratu Inggris Dipuji Karena Fashion Item Ini loh!)
3. Jalin Hubungan dengan Orangtuanya
Tanyakan kepada sesama orang dewasa lainnya.
Jalin hubungan atau perkenalkan diri kepada semua orangtua teman anak kita dan guru-gurunya di sekolah.
Berbicaralah dengan sesama orangtua, guru, atau pembimbing anak kita yang mengenal baik anak kita.
Tanyakan kepada mereka, apakah mereka memiliki kekhawatiran yang sama dengan kita atau tidak.
Mungkin wali kelas anak kita dapat memberikan perspektif lain yang lebih dibutuhkan.
(Baca juga: Nana Mirdad: 'Ini Gempa Terbesar yang Kita Rasakan Selama di Bali')
4. Monitor dari Dekat
Selalu mengetahui di mana anak kita berada adalah tindakan terbaik yang harus dilakukan.
Jam-jam yang rawan adalah antara jam 15.00 hingga jam 18.00.
Tanyakan juga kepada semua orangtua teman anak kita, apakah mereka juga selalu mengawasi anak-anaknya.
Cari tahu juga informasi mengenai, bagaimana sikap anak-anak itu terhadap orangtua mereka.
(Baca juga: Suami Mytha Lestari Lakukan Kangaroo Care Pada Buah Hati, Seperti Apa?)
5. Beri Kesibukan
Cara terbaik untuk membatasi waktu yang dihabiskan oleh anak kita adalah dengan memberikan kesibukan kepada mereka.
Tak harus selalu berarti mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.
Tetapi, kita dapat mengatur kegiatan yang disenanginya, misalnya menggambar, bermain musik, berkebun, membuat prakarya, atau membaca.
Sahabat NOVA pun dapat mengajak anak untuk ikut ke dalam kegiatan sosial seperti menyumbangkan sebagian uang tabungannya kepada anak-anak sekitarnya yang tidak mampu.
Atau mengajaknya lebih peduli lingkungan, dengan mengajaknya membersihkan rumah, mengumpulkan sampah, dan membuangnya bersama-sama.
(Baca juga: Wah, 5 Gejala Awal Ini Bisa Jadi Pertanda Idap Tumor Otak, Apa Saja?)
6. Perhatikan Tanda Bahaya
Rahasianya adalah dengan memperhatikan perubahan yang terjadi pada anak kita.
Perhatikan bila dia mulai melakukan sesuatu di luar kebiasaannya sehari-hari atau kegemarannya.
Perhatikan juga, dengan siapa dia melakukan semuanya.
Apakah Sahabat NOVA melihatnya mulai suka membolos, pulang terlambat, berkata kasar, tidak sopan, atau memukul, sejak bergaul dengan temannya yang memang tidak kita sukai.
Jika demikian, kita harus mulai berhati-hati!
Temannya ini sudah jelas memberikan pengaruh negatif yang membahayakan diri anak kita.
(Baca juga: Yuk, Singkirkan Selulit di Lengan dan Paha dengan 2 Bahan Alami Ini!)
7. Ungkapkan Kekhawatiran Anda
Jangan langsung menghakimi atau mengkritik teman anak yang tidak kita sukai.
Jika demikian, pembicaraan dengannya tidak akan berlanjut dan kita tidak akan berhasil mengetahui perilaku sebetulnya.
Gambarkan saja pada teman anak kita perubahan yang dilakukan anak kita seperti membolos, pulang terlambat, berkata kasar, dan lainnya.
Lalu, nyatakan lagi dan lagi mengenai nilai dan peraturan yang ada di dalam keluarganya, termasuk juga konsekuensi atas perilakunya yang tidak dapat diterima orang lain.
Jelaskan juga, jika semua tindakan negatif itu sama sekali tidak bisa diterima di lingkungan keluarga kita, terutama jika dilakukan anak kita.
(Baca juga: Tak Kalah Eksis Begini Gaya Hidup Mewah Ibu Mertua Tasya Kamila)
8. Libatkan Diri Anda
Bila teman anak kita jelas-jelas memberikan pengaruh yang buruk, sudah waktunya untuk menghentikan pertemanan mereka.
Memang, hal ini lebih mudah dikatakan, daripada merealisasikannya.
Kita mungkin perlu mempertimbangkan sesuatu yang ekstrim seperti pindah sekolah, memasukkan anak kita ke pesantren, tinggal di rumah nenek atau tantenya selama beberapa lama, atau bila memang sangat perlu, pindah rumah.
Pada kasus-kasus tertentu, tindakan ekstrim memang perlu dilakukan dan merupakan satu-satunya pilihan untuk mencegah kemungkinan terjadinya tragedi yang lebih serius.
(Baca juga: 10 Tips Ini Mampu Turunkan Berat Badan 9 Kg Kurang dari Sebulan)
9. Ambil Tindakan Tegas
Rahasia bagi para orangtua dan harus selalu ingat, jarang sekali seorang anak dibuat buruk oleh anak yang lain.
Tetapi, teman yang dipilih oleh anak kita sebagai teman bermain, dapat meningkatkan kemungkinan anak kita mendapatkan masalah di kemudian hari.
Bila memang terbukti teman anak kita ini bisa merusak karakter, reputasi, atau kesehatan anak kita, sudah saatnya bagi Sahabat NOVA untuk mengambil langkah dan tindakan yang tegas.(*)