2. Egois
Berkompromi bukan berarti menemukan jalan tengah yang tepat atas setiap kondisi.
Bila ada kata bijak dari suatu hubungan yang kerap kita dengar, pastilah kata "kompromi".
Jadi, bagaimana mungkin kita boleh bersikap egois?
Kuncinya, kompromi juga bisa berarti saat ini kita melakukannya 100 persen dengan cara kita, dan lain kali kita melakukannya 100 persen dengan cara pasangan kita.
Saat melakukannya dengan cara kita, jangan sampai merasa tak nyaman terhadap pasangan.
Sering kali pasangan berpikir, kita harus memberikan bobot yang sama dalam segala hal.
Masalahnya, kita tak memiliki batasan atas apa yang diberikan pasangan.
(Baca juga: Bisa Bikin Sendiri, Ini Dia 6 Furnitur Bersifat Multifungsi, Tertarik?
Tentu saja, idealnya masing-masing saling memberikan segala yang dibutuhkan pasangannya.
Sering kali apa yang dibutuhkan tak selalu jelas dan pasangan tak selalu mampu membaca jalan pikiran kita.
Itu sebabnya kita harus menetapkan batasan, apakah pasangan memberikan yang kita butuhkan ketika Anda memerlukannya atau tidak.
Jika ya, terima hal itu sebagai kebahagiaan.
Nikmati juga kesendirian untuk beberapa saat atau mendapat perhatian dan rasa sayang yang tak harus selalu berarti berhubungan seks.
Ini bisa menjadi resep atas perasaan kesal dan marah yang muncul pada kita berdua.
(Baca juga: Jengkel Kulit Wajah Berminyak? Tenang, Ini 3 Trik Mudah Pakai Toner)