Wah, Ternyata 3 Hal "Buruk" Ini Bisa Membuat Pasangan Jadi Mesra, lho!

By nova.id, Senin, 6 Agustus 2018 | 23:00 WIB
Ilustrasi pertengkaran dengan pasangan (istock)

NOVA.id - Mungkin jika selama ini kehidupan Sahabat NOVA dengan pasangan merasa biasa-biasa saja dan tidak ada gairahnya, mungkin beberapa cara "jahat" ini bisa menjadi pemicu agar hubungan kita menjadi dinamis.

Oleh karenanya, bila kita ingin tahu bagaimana kebiasaan yang kurang baik ini dapat memberikan pengaruh yang baik bagi hubungan Sahabat NOVA, bacalah beberapa 'penyalahgunaan' cinta yang dapat memperkokoh hubungan kita berikut ini!

1. Menggoda atau Digoda

Percaya tidak, sedikit menggoda orang yang bukan pasangan sendiri, justru bisa memberikan manfaat pada hubungan Sahabat NOVA berdua.

Ego menggoda orang lain bisa membuat kita merasa seksi dan bersemangat, sama seperti saat pertama kali Anda bertemu dengan pasangan dulu.

Ingat, seiring berjalannya waktu, tak ada lagi hal-hal yang menggetarkan antara kita dan pasangan. 

Kita berdua sudah saling terbiasa satu sama lain.

Sehingga, menggoda atau digoda orang lain bisa membuat Anda merasa seksi, bergairah, pede, dan menarik.

(Baca juga: Pilu, Coba Selamatkan Adik dari Tembok Runtuh Saat Gempa, Ini Kesaksian Sang Kakak

Manfaat lainnya, kita bisa membawa perasaan seksi itu ke rumah dan menggunakannya di tempat tidur bersama pasangan.

Lagipula, bila pasangan melihat ada orang lain yang mengerling ke arah kita, akan membuatnya tersadar, kita merupakan seorang yang menarik.

Sekaligus mengingatkannya, betapa beruntungnya dia memiliki kita.

Namun, kapan acara menggoda atau digoda ini melewati batas?

Kuncinya, kita harus menyadari, bila yang kita lakukan tak berhasil, bahkan membuat pasangan sangat marah, malu, dan menganggap kita tak bisa dipercaya, jangan lakukan!

Oleh karena itu, jujur kepada diri sendiri, bila kita menggoda atau digoda, jangan menanggapinya dengan serius.

Bila kita melakukannya dengan serius dan konstan, berarti kita dalam bahaya.

(Baca juga: Curi Perhatian, Cantiknya Adik Ipar Tasya di Pernikahan Kakaknya

2. Egois

Berkompromi bukan berarti menemukan jalan tengah yang tepat atas setiap kondisi.

Bila ada kata bijak dari suatu hubungan yang kerap kita dengar, pastilah kata "kompromi".

Jadi, bagaimana mungkin kita boleh bersikap egois?

Kuncinya, kompromi juga bisa berarti saat ini kita melakukannya 100 persen dengan cara kita, dan lain kali kita melakukannya 100 persen dengan cara pasangan kita.

Saat melakukannya dengan cara kita, jangan sampai merasa tak nyaman terhadap pasangan.

Sering kali pasangan berpikir, kita harus memberikan bobot yang sama dalam segala hal.

Masalahnya, kita tak memiliki batasan atas apa yang diberikan pasangan.

(Baca juga: Bisa Bikin Sendiri, Ini Dia 6 Furnitur Bersifat Multifungsi, Tertarik?

Tentu saja, idealnya masing-masing saling memberikan segala yang dibutuhkan pasangannya. 

Sering kali apa yang dibutuhkan tak selalu jelas dan pasangan tak selalu mampu membaca jalan pikiran kita.

Itu sebabnya kita harus menetapkan batasan, apakah pasangan memberikan yang kita butuhkan ketika Anda memerlukannya atau tidak.

Jika ya, terima hal itu sebagai kebahagiaan.

Nikmati juga kesendirian untuk beberapa saat atau mendapat perhatian dan rasa sayang yang tak harus selalu berarti berhubungan seks.

Ini bisa menjadi resep atas perasaan kesal dan marah yang muncul pada kita berdua. 

(Baca juga: Jengkel Kulit Wajah Berminyak? Tenang, Ini 3 Trik Mudah Pakai Toner)

Kita bisa memulainya dari sekarang dan tak harus selalu menunggu pasangan memberikan apa yang kita butuhkan.

Mulailah dari hal-hal yang kecil untuk bisa membuat perubahan besar.

Misalnya, bila pasangan tak bisa menemani kita menghadiri acara ulang tahun teman, pergilah sendiri.

Bila pasangan kita tak bisa memperbaiki keran yang bocor, panggillah tukang ledeng untuk memperbaikinya.

Melakukan semuanya sendirian, bisa memberikan rasa puas.

Ini jauh lebih baik daripada mengomel atau menggerutu karena pasangan tak bisa melakukannya.

Bahkan, ini juga bisa membuat kita lebih mencintai pasangan, bahagia, dan hubungan menjadi lebih langgeng.

(Baca juga: Demi Lovato Akhirnya Buka Suara Terkait Overdosis yang Dialaminya)

3. Bertengkar

Bertengkar ternyata merupakan salah satu hal tersehat yang bisa kita lakukan bersama pasangan untuk memupuk kemesraan.

Memang betul, pertengkaran yang terjadi terus menerus tak baik bagi cinta Anda berdua. Sebab, tak jarang pasangan khawatir akan kemungkinan efek negatifnya. 

Mereka khawatir hubungan cintanya akan retak atau takut merasa dirinya menjadi tidak penting lagi bagi pasangannya.

Namun, ada satu penelitian yang cukup mengejutkan:  "Tidak pernah bertengkar sama buruknya dengan konflik yang konstan".

Pada kenyataannya, berdebat merupakan salah satu hal tersehat yang dapat dilakukan kita berdua.

(Baca juga: Mari Belajar Bahasa Inggris dengan Metode Efektif dan Menyenangkan)

Memikirkan pertengkaran sama halnya seperti kaca.

Terkadang kita harus membersihkan kaca-kaca itu dari kotoran.

Tentu akan tampak berbeda, tetapi setelahnya akan berjalan lebih lancar.

Bila Anda menahan rasa marah hingga menumpuk, bisa menyabotase kekuatan hubungan Anda berdua. 

Harus disadari, setiap pasangan tidak diciptakan sama persis.

Salah paham bisa terjadi setiap saat dan tak bisa dihindari.

Bahkan, kemarahan yang ditahan-tahan, justru bisa memisahkan kita berdua.

Jadi, lakukan pertengkaran dengan benar.

(Baca juga: John Legend dan Chrissy Teigen Berada di Bali Saat Gempa, Bagaimana Kondisi Mereka?)

Bertengkar bisa menjadi alat untuk mempercepat penyelesaian masalah antara kita berdua.

Bertengkar tak selalu menghasilkan kata sepakat, tapi berguna untuk hubungan kita.

Sebab, bisa memperjelas perbedaan yang kita berdua miliki, sekaligus memberikan solusi.

Kunci untuk berargumentasi yang baik, Sahabat NOVA berhak untuk tidak setuju, tetapi harus tetap menghormati pasangan. 

Penelitian menunjukkan, pasangan yang bertengkar dengan cara mengkritik dan menghina pasangannya, punya kemungkinan lebih besar untuk berpisah atau bercerai.

Jadi, kita hanya harus berargumentasi mengenai masalah yang sama-sama dimengerti oleh kita berdua, lalu mencari solusinya.(*)