Viral Video Pegawai Salon Pukul Pelanggan dengan Sapu, Ini Penyebab Kericuhannya

By Juwita Imaningtyas, Kamis, 9 Agustus 2018 | 18:32 WIB
Kericuhan di Salon (Youtube/ Eyewitness News ABC7NY)

NOVA.id - Penduduk Brooklyn berkumpul di luar salon bernama New Red Apple Nail Salon di East Flatblush, New York City.

Hal itu terjadi setelah sebuah video antara pekerja salon dan kliennya viral.

Dilansir dari New York Post, pertengkaran terjadi pada 3 Agustus setelah seorang pelanggan bernama Christina Thomas mengeluhkan waxing alis.

(Baca juga: Dibalik Kegiatannya yang Menghibur, Udin Sedunia Ternyata Termasuk Korban Gempa Lombok)

Christina mengunjungi salon itu bersama saudara perempuan dan neneknya.

Setelah itu, ia menceritakan masalahnya pada staf salon dan tidak akan membayar biaya pelayanannya.

Para pekerja salon pun marah dan berubah menjadi kasar pada 3 pelanggan tersebut.

(Baca juga: Benarkah Belahan Jiwa Benar-benar Ada? Ini 5 Tandanya Kita Telah Menemukan Soulmate)

Mereka memukulnya dengan sapu bahkan melempar aseton pada mereka.

Mercy Maduka, seorang pelanggan lain di salon mengabadikan peristiwa itu melalui video dan mengunggahnya di Facebook.

"Jadi saya berada di salon kuku dan mereka mengacaukan alis seorang perempuan dan ia menolak untuk membayar lalu terjadilah pertengkaran," tulis Mercy dalam postingannya.

(Baca juga: Tanda Pasti Orang akan Meninggal, Terdengarnya Bunyi Ini Dari Tubuh)

Ia pun mengungkapkan bahwa para pekerja salon memukulnya seperti hewan.

Kemudian, pada 6 Agustus, laporan menyebutkan bahwa Huiyue Zheng didakwa karena kekerasan dan kepemilikan senjata.

Sementara itu, Christina Thomas didakwa karena pelanggaran ringan dan tuduhan lainnya.

 (Baca juga: Berlibur Ke Bali, Victoria Beckham Sempat Merasa Ketakutan, Kenapa ya?)

Namun keduanya akhirnya dibebaskan.

Video Mercy sejak itu menjadi viral.

Sementara itu, beberapa pemrotes telah pergi ke salon untuk meninggalkan review negatif agar rating salon tersebut menurun.

Penghuni Brooklyn seperti Jasmine Johnson bahkan meneriakkan salon itu agar menutup bisnisnya. (*)