Namun ketika peneliti menghapus dua gen (Chrm 1 dan 3) yang menyebabkan tidur REM pada tikus, hewan itu rupanya tetap dapat hidup dengan normal.
Sebelumnya, penelitian menyebutkan, bila tikus tak mengalami REM selama tidur, ia dapat meninggal.
Dua gen itu pun sempat dikatakan penting bagi manusia untuk bertahan hidup.
(Baca juga: Bukan di Usia Muda, di Umur Inilah Seseorang Paling Merasa Bahagia)
Namun kini, hasil penelitian menunjukkan hal yang berbeda.
Dengan mampu menghapus dua gen itu, peneliti dapat mencegah orang-orang untuk tak bermimpi buruk di masa depan.
Menurut hasilnya yang dipublikasikan di jurnal Cell Reports, peneliti percaya bahwa REM mungkin tidak terlalu penting diperlukan bagi manusia untuk bertahan hidup. (*)