Rumah Kotor karena Buku yang Berserakan? Lakukan 4 Tips Ini Saja!

By Healza Kurnia, Jumat, 31 Agustus 2018 | 16:28 WIB
Ilustrasi sudut baca buku di sebuah rumah (istock)

 

NOVA.id - Aktivitas membaca memang bisa dilakukan di mana saja.

Akan tetapi, jika Sahabat NOVA termasuk orang yang bisa menghabiskan dua hingga tigajam sehari untuk membaca buku, tampaknya ruang baca menjadi salah satu area yang sangat dibutuhkan di rumah.

Alasannya, penggunaan ruang tidur atau ruang keluarga untuk membaca tak akan pernah 100% efektif.

Entah karena godaan untuk tidur dan nonton TV lebih mudah muncul.

(Baca juga: 4 Potret Ini Buktikan Kecantikan Rini S. Bono Tak Lekang Usia!)

Atau mungkin, dari segi pencahayaan kurang memenuhi syarat.

Karena fungsi yang berbeda akan membutuhkan pencahayaan yang berbeda pula.

Bisa jadi, di ruang-ruang tersebut kita malah akan kurang nyaman menikmati hobi membaca.

Berangkat dari alasan barusan, sebaiknya kita bolehlah mulai mempertimbangkan opsi kehadiran ruang khusus.

(Baca juga: Pajang Foto Mendiang Faldy Albar, Adik Tirinya, Sean Gelael Ucapkan Perpisahan Menyayat Hati!)

Tak sulit, kok, “menciptakan” ruang privat untuk menikmati buku-buku koleksi.

Apalagi, jika Sahabat NOVA termasuk seorang bibliophile alias orang yang sangat cinta membaca buku.

Wah, ruang baca jadi suatu keharusan, loh!

Kita pun jadi bisa menata semua buku-buku kesayangan secara lebih rapi.

(Baca juga: Pulang Haji, Pakaian Nia Ramadhani Jadi Sorotan, Kenapa ya?)

“Saya baru dapat klien yang beli rumah sendiri dan menempatinya juga benar-benar sendiri. Jadi, dia ingin rumahnya punya ruang yang bisa mengakomodasi hobi-hobinya. Dia ingin ada satu space yang agak besar untuk membuat sebuah library. Dia pengin punya satu spot untuk membaca. Dia enggak mau baca di tempat tidur. Dan dibedakan juga dari ruang kerja,” cerita Lukkie Putranto, arsitek prinsipal dari LP Studio & Architecture.

Lukkie berpendapat, kebanyakan alasan orang memisahkan ruang baca dari ruang lainnya adalah untuk quality time.

Jadi, untuk masing-masing kegiatan, seseorang bisa benar-benar fokus.

(Baca juga: Awas, Jangan Sembarang Charge HP di Mobil, Perhatikan 4 Tips Aman Ini!)

Maka dari itu, untuk menghadirkan ruang baca yang bisa mencapai “tujuan mulia” tadi, ada beberapa tips yang perlu kita simak.

Setelah itu, semoga ruang baca di rumah kita sekarang atau di rumah yang sedang dibangun bisa memberi manfaat yang maksimal, ya!

1. Pastikan Koleksi Buku Aman

Pertama-tama ketika kita ingin menjadikan ruang baca juga sebagai ruang koleksi buku, maka pastikan buku-buku kita “aman”.

Dalam artian, dari rayap atau kemungkinan menguning.

Lalu kalau kita memilih rak buku dari kayu, sebelum melakukan instalasi di rumah, pastikan kayu bebas dari rayap dan kering sempurna.

(Baca juga: Lakukan Operasi Angkat Bokong agar Cantik, Perempuan Ini Meninggal Dunia)

Tips lain yang bisa diikuti adalah menyampul buku-buku kita sebelum memajangnya.

Jadi, ketika disusun di rak terbuka, buku kita tak akan rusak.

Nah, mengenai rak sendiri, kita bisa menyesuaikan ukurannya dengan luas dan lebar ruangan baca.

"Yang terpenting, jangan susah kalau pilih rak. Kalau susah, nanti buku-bukunya udah ditaruh, malah males dibaca, he-he-he,” kata Lukkie.

(Baca juga: H-2 Penutupan Asian Games 2018, Ini Momen Bersejarah yang Terjadi Selama Acara

2. Pilih Area yang Pas

Untuk pemilihan area, sebetulnya tidak ada aturan pasti. 

Apakah itu di samping ruang tidur, di belakang ruang keluarga, atau di loteng sekalipun.

Ilustrasi sudut baca yang nyaman di sebuah rumah (istock)

Akan tetapi kita perlu ingat, ada satu kriteria yang selalu harus dipenuhi dalam menempatkan ruang baca.

Yup, kenyamanan!

Untuk itu, kita bisa memilih sudut dan area yang jauh dari ruang penuh aktivitas.

(Baca juga: Nahas! Bayi 10 Bulan Diikat di Kursi Mobil Hingga Tewas, Orang Tua Malah Mabuk!)

Jangan pilih area yang dekat dengan garasi atau halaman rumah.

Karena, suasananya pasti akan sangat bising.

“Anda bisa memanfaatkan blind space di dalam rumah. Maksudnya, area yang tidak sengaja tidak terpakai. Misalnya, di bawah tangga,” ujar Lukkie.

Apakah di bawah tangga tidak sempit? Jawabannya: tergantung.

Tergantung seberapa besar luas area bawah tangga yang kita miliki, dan suasana di rumah.

Kalau posisi tangga merupakan area yang sering dilewati penghuni rumah, maka kegiatan membaca jadi tidak tenang.

“(Ruangan) terbuka atau tidak, yang penting nyaman. Atau di sudut ruangan lain yang kecil, jadi private. Atau ada juga yang memanfaatkan attic. Ruang bawah atap itu rata-rata dibuat sebagai private area, entah buat baca atau hobi lain,” lanjut Lukkie.

(Baca juga: Bukan Sebagai Putri, Inilah Impian Putri Diana sebelum Menikah)

3. Desain yang Nyaman

Selain area, desain yang apik dan membuat nyaman pastilah menjadikan quality time Andamenyenangkan.

Sama seperti area, aspek warna pada desain ruang juga tak memiliki teori spesifik.

“Yang terpenting, bagaimana kita mencari warna-warna untuk membuat lebih nyaman dan fokus. Karena ada yang konsep besarnya begini: semuanya terang, baik dindingnya, furnitur, semuanya terang, jadi membuat suasana segar.

Ada juga yang suka gelap. Kanan kiri (spot bacanya) gelap, tapi lampunya yang terang,” beber Lukkie.

Gelap-gelapan itu bukan tanpa tujuan.

(Baca juga: Jelang Penutupan Asian Games, Siapa Member Suju yang Sudah Datang?)

Menurut Lukkie, dengan kondisi sekeliling yang gelap, fokus membaca kita akan lebih terpusat.

Karena, kita tidak akan terganggu dengan apapun selain dengan buku yang sedang kita pegang.

Untuk itu, kita harus menggunakan lampu yang memang terang.

Atau, Sahabat NOVA juga bisa memanfaatkan sumber cahaya alami.

Caranya, dengan memilih sudut baca yang menghadap ke arah jendela.

“Membaca butuh pencahayaan yang cukup. Karena huruf-huruf di buku juga kecil, kan. Jangan sampai bikin pusing,” lanjut Lukkie.

(Baca juga: Benarkah Belahan Jiwa Benar-benar Ada? Ini 5 Tandanya Kita Telah Menemukan Soulmate)

4. Kombinasi Ruang

Jika luas bangunan rumah kita tidak memungkinkan untuk menambah ruang baca, pilihan untuk mengombinasikan ruang bisa kita ambil.

Misalnya, menggabungkan ruang baca dengan ruang tidur. 

Eh, bukannya nanti malah tergoda? Belum tentu.

Kita bisa membuat sekat “tak tampak” antara ruang baca dengan ruang tidur.

(Baca juga: Wah, Tak Hanya di Prancis, Museum Louvre Juga Ada di Negara Ini, loh!)

Atau bisa jadi, dengan ruang kerja. 

Caranya, kita bisa membedakan pencahayaan antara spot yang satu dengan yang lain.

Kita juga bisa membuat desain yang berbeda.

Yang terpenting, kembali lagi: nyaman dan bisa fokus membaca.(*)

(Jeanett Verica)